Pupuk Kompos: Pengertian, Jenis, Manfaat, Proses Pembuatan

Daftar Isi
Pupuk Kompos Jenis, Manfaat, Proses Pembuatan - lengkap dan terpercaya

Pupuk Kompos - Sebagai seorang petani atau penghobi tanaman, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan jenis pupuk satu ini. Pupuk yang terbuat dari bahan organik ini memiliki banyak manfaat bagi tanah dan tanaman yang ditanam di dalamnya. Salah satunya adalah kandungan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Namun, tahukah kamu apa saja unsur hara yang terkandung didalamnya? 

Selain itu penulis juga membahas lengkap tentang kompos ini termasuk didalamnya pembahasan tentang apa itu kompos, jenis-jenis kompos, manfaat dan sebagainya. Nah, untuk itu penulis mengajak kamu untuk mendalami penjelasannya lebih lanjut! Selamat membaca.!

Pengertian Pupuk Kompos

Pupuk kompos adalah campuran bahan dan materi organik yang memiliki peran penting dalam memperkaya serta meningkatkan kualitas tanah. Proses pembuatan kompos umumnya melibatkan penguraian sisa-sisa tanaman, limbah makanan, dan komponen organik lainnya. Melalui proses ini, kompos menjadi sumber nutrisi esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang diberikan kepada tanah. 

Keunikan pupuk kompos terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan kapabilitas tanah dalam menyimpan nutrisi-nutrisi ini dalam jangka waktu yang lebih lama. Sehingga, penggunaan kompos tidak hanya memberikan manfaat nutrisi bagi tanaman, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan.

Jenis Pupuk Kompos

Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang banyak digunakan dalam pertanian organik. Ada berbagai jenis pupuk kompos yang dapat dipilih, di antaranya adalah pupuk Vermikompos, pupuk Organik Cair, pupuk Aerob, dan pupuk Bokashi. Masing-masing jenis pupuk kompos memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan terperinci tentang jenis-jenis kompos tersebut:

Pupuk Vermikompos

Vermikompos, yang juga dikenal sebagai pupuk kotoran cacing, adalah pupuk yang dihasilkan dari proses dimana cacing memakan bahan organik seperti sisa dapur. Istilah "vermikasts" atau "vermikompos" juga digunakan untuk menggambarkan produk ini, yang pada dasarnya adalah hasil pencernaan oleh cacing.

Kotoran cacing berfungsi sebagai bio-pupuk yang sangat bermanfaat, dengan zat yang memiliki sifat biologis aktif dan kaya nutrisi. Manfaat utamanya terletak pada kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan bibit dan mempercepat proses perkecambahan, berkat kandungan nutrisi yang dilepaskan secara perlahan melalui lendir cacing yang mengikat nutrisi.

Baca Juga | Vermikompos: Produksi Pupuk Organik dengan Mengolah Sampah

Kompos Limbah Hijau

Kompos Limbah Hijau, atau dikenal juga sebagai kompos limbah hijau, merupakan alternatif lain yang dihasilkan dari limbah yang dikumpulkan dari masyarakat setempat. Sangat menarik karena menggunakan apa pun yang terkumpul dari komunitas lokal untuk menciptakan kompos dalam jumlah besar.

Warnanya menjadi gelap karena dipanaskan pada suhu tinggi untuk "mematangkan" biji gulma dan menghilangkan bakteri yang tidak diinginkan. Namun, perlu dicatat bahwa jenis kompos ini memerlukan waktu lebih lama untuk terurai sepenuhnya karena kandungan karbon yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Mushroom compost

Kompos jamur, atau yang sering disebut sebagai "spent mushroom compost," sebenarnya adalah kompos yang telah digunakan oleh para petani jamur. Kenapa disebut "spent"? Karena kompos ini merupakan hasil daur ulang bahan baku jamur sebelumnya.

Dibuat dari jerami atau rumput kering, ditambah kotoran hewan dan sejumlah gipsum, kompos ini punya karakteristik ringan, lembut, dan biasanya punya drainase yang oke berkat jerami yang melimpah. Kandungan gipsum juga bikin kompos ini agak basa, jadi cocok banget untuk meredakan keasaman tanah.

Kompos Daun

Kompos daun, atau yang dikenal juga sebagai leaf mold, merupakan hasil dari proses pembusukan daun. Biasanya, kompos daun dibuat dengan menggunakan daun-daun kering yang jatuh pada musim gugur. Daun mati adalah bahan "coklat" yang sangat penting dalam pembuatan kompos.

Meskipun kompos daun dapat dihasilkan hanya dari daun, tetapi prosesnya dapat dipercepat dengan menambahkan bahan "hijau." Kompos daun sangat baik digunakan untuk mencampur tanah pot karena strukturnya cocok untuk pertumbuhan bibit tanaman. Penting untuk diingat bahwa proses pembuatan kompos memerlukan waktu, sehingga diperlukan kesabaran dalam melakukannya!

Manure Compost 

Kompos kotoran hewan atau manure compost, dibuat dari kotoran kuda, sapi, atau ayam. Yang menarik, limbah petani yang sebelumnya dianggap sebagai sampah ternyata bisa diolah menjadi kompos yang sangat bermanfaat. Proses pembuatannya melibatkan dekomposisi kotoran hewan dengan menambahkan jerami atau serbuk kayu. 

Kandungan nitrogen yang tinggi membuat kompos ini menjadi pilihan yang luar biasa untuk menciptakan "kompos panas," yang dapat mempercepat proses dekomposisi. Meskipun hasil akhirnya tidak memiliki bau yang mengganggu, kompos ini memberikan amandemen tanah yang kaya nutrisi bagi pertumbuhan tanaman.

Pupuk Bokashi

Pupuk Bokashi adalah jenis kompos yang patut dicoba karena cara pengolahannya yang sederhana dalam mendaur ulang limbah makanan. Apa yang membuatnya berbeda dari kompos lainnya? Bokashi lebih fokus pada "fermentasi" daripada "dekomposisi," dan prosesnya berlangsung tanpa oksigen, berbeda dengan kompos lain yang justru memerlukan oksigen.

Langkah awal pembuatan bokashi cukup mudah, cukup tutupi sisa-sisa dapur dalam wadah dan tambahkan "bran bokashi" khusus. Bran bokashi adalah zat akselerator kompos yang mengandung "organisme mikro efektif" untuk membantu fermentasi limbah makanan. Dalam waktu sekitar sebulan, hasil akhirnya sudah siap digunakan, bisa dicampurkan ke dalam kompos, atau langsung dikubur di tempat tidur kebun Anda.

Baca Juga | Pupuk Kompos vs Pupuk Kimia: Mana Pilihan yang Terbaik?

Kandungan Unsur Hara Kompos

Pupuk Kompos: Pengertian, Jenis, Manfaat, Proses Pembuatan
Ilustrasi foto unsur hara pupuk kompos (sumber foto: iStock)

Pupuk kompos berasal dari bahan-bahan organik seperti sisa-sisa tanaman, dedaunan, rumput, kulit buah, limbah makanan, dan lain sebagainya yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme. 

Kandungan nutrisi dalam pupuk kompos umumnya mencakup berbagai elemen penting yang mendukung pertumbuhan tanaman. Berikut adalah rinciannya:

Nitrogen (N)

Kandungan nitrogen dalam pupuk kompos mencapai kurang lebih 2 persen dari jumlah total nutrisi yang ada. Unsur ini memainkan peran penting dalam merangsang perkembangan daun dan batang. Selain itu, nitrogen juga berkontribusi pada pembentukan protein, klorofil, dan asam nukleat, menjadikannya unsur esensial untuk memastikan kesehatan dan produktivitas tanaman.

Fosfor (P)

Fosfor (P) adalah salah satu unsur penting dalam kandungan pupuk kompos, yang umumnya berkisar antara 0,5 hingga 1 persen. Elemen ini memainkan peran sentral dalam beberapa aspek vital pertumbuhan tanaman. Fosfor memiliki kontribusi yang sangat signifikan dalam pengembangan sistem akar tanaman, proses pembungaan, dan pembentukan biji.

Kalium (K)

Kandungan kalium dalam pupuk kompos umumnya mencapai sekitar 2 persen. Kalium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam sel tanaman, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, dan mendukung proses fotosintesis. Dengan adanya kalium, pupuk kompos memberikan kontribusi penting untuk memastikan tanaman tumbuh kuat dan sehat.

Baca Juga | Memahami Unsur Hara Tanaman dan Kegunaannya

Bahan Pupuk Kompos

Selain terbuat dari bahan organik seperti dedaunan dan sisa-sisa makanan, kompos juga memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Beberapa nutrisi penting pada pupuk ini antara lain nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium.

Jika dibandingkan dengan pupuk kimia, kompos memiliki kandungan nutrisi yang lebih seimbang dan alami. Selain itu, juga lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya. Kandungan nutrisi yang beragam sangat dibutuhkan oleh tanaman, pupuk ini juga dapat meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air. Dengan menggunakannya secara teratur, tanah akan menjadi lebih subur dan tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaannya tidak selalu memberikan hasil yang instan. Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk melihat hasil yang optimal. Namun, dengan penggunaan yang teratur dan benar, manfaat bisa dapat dirasakan dalam jangka panjang dan memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan tanaman dan lingkungan sekitar.

Manfaat Pupuk Kompos

Selain memberikan nutrisi baik yang dibutuhkan tanaman, Manfaat pupuk kompos juga memiliki bisa beragam. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan darinya, yaitu:

1. Menyediakan nutrisi yang seimbang untuk tanaman

Kompos memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang, termasuk unsur hara makro dan mikro serta bahan organik. Kandungan nutrisi yang seimbang ini membuat tanaman tumbuh lebih sehat dan produktif.

2. Meningkatkan kesuburan tanah

Selain menyediakan nutrisi yang seimbang, Kompos juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan cara memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan unsur hara. Hal ini akan membuat tanaman lebih mudah untuk menyerap nutrisi dari tanah.

3. Mengurangi dampak negatif pada lingkungan

Seperti yang telah dibahas diatas, pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik yang dapat diuraikan secara alami oleh mikroorganisme. Hal ini berbeda dengan pupuk kimia yang mengandung bahan-bahan beracun dan dapat mencemari tanah, air, dan udara. Beberapa keunggulan pupuk ini di antaranya adalah:

4. Lebih aman bagi lingkungan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kompos dibuat dari bahan-bahan organik yang dapat diuraikan secara alami oleh mikroorganisme. Hal ini berbeda dengan pupuk kimia yang mengandung bahan-bahan beracun dan dapat mencemari lingkungan.

5. Meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang

Pupuk kimia hanya memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jangka pendek. Sementara itu, kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang karena dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan unsur hara.

Contoh Aplikasi Kompos yang Berhasil dengan Baik

Pupuk kompos telah berhasil digunakan di berbagai jenis lingkungan pertanian, seperti lahan kering, lahan basah, tanah subur dan juga tanah tandus. Berikut adalah beberapa contoh keberhasilan penggunaannya di lingkungan pertanian yang berbeda:

1. Lahan Kering

Di daerah yang memiliki musim kemarau panjang, penggunaan kompos sangat membantu untuk meningkatkan produktivitas lahan. Di India, misalnya, petani yang menggunakan pupuk ini pada tanah kering berhasil meningkatkan produksi jagung hingga 15% dan produksi kedelai hingga 20%.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Pertanian Tamil Nadu pada tanah kering di distrik Dindigul, India, yang menunjukkan peningkatan hasil panen jagung sebesar 10-15% dan kedelai sebesar 13-20% setelah menggunakannya.

Selain itu, Departemen Pertanian India juga melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan kompos pada tanah kering dapat meningkatkan produktivitas tanah dan menekan erosi tanah yang terjadi selama musim kemarau.

2. Lahan Basah

Pada daerah yang memiliki tingkat kelembaban yang tinggi seperti daerah tropis, penggunaan pupuk jenis ini sangatlah bermanfaat. Contohnya pada pertanian padi di Indonesia, pupuk kompos adalah satu upaya rekayasa ilmiah yang telah berhasil meningkatkan produktivitas tanaman padi sebanyak 20% dan mengurangi penggunaan pupuk kimia sebanyak 50%. 

Fakta ini didukung oleh berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli pertanian di Indonesia, seperti penelitian yang dilakukan oleh Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kompos dapat meningkatkan produksi gabah kering hingga 7,6 ton per hektar, sementara penggunaan pupuk kimia hanya dapat meningkatkan produksi hingga 5,5 ton per hektar. 

3. Tanah Tandus

Di daerah yang memiliki tanah tandus atau kritis, penggunaan kompos dapat membantu memulihkan kesehatan tanah dan meningkatkan produktivitas lahan. Di Kenya, misalnya, petani yang menggunakannya pada lahan tandus berhasil meningkatkan produksi jagung hingga 70%.

Pernyataan ini diperkuat oleh sebuah studi yang dilakukan oleh Centre for Agriculture and Biosciences International (CABI) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kompos di daerah tandus dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. Selain itu juga dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman dan mengurangi erosi tanah.

Cara Membuat Pupuk Kompos

Pupuk Kompos Pengertian, Jenis, Manfaat, Proses Pembuatan
Ilustrasi foto proses pembuatan kompos daun (sumber foto: iStock)

Membuat pupuk alami satu ini tidaklah sulit, bahkan bisa dilakukan oleh siapa saja di rumah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti untuk membuatnya dengan baik dan berkualitas.

1. Persiapkan Bahan Pupuk Kompos

Untuk membuat pupuk kompos, Kamu membutuhkan bahan-bahan organik seperti daun kering, sisa makanan, jerami, dan lain sebagainya. Pastikan bahan-bahan tersebut cukup kering dan tidak terlalu basah agar mudah diolah.

2. Siapkan tempat pembuatan kompos

Kamu dapat menggunakan wadah atau kotak kayu sebagai tempat pembuatan. Pastikan tempat tersebut cukup besar dan memiliki ventilasi yang cukup agar udara dapat masuk dan keluar dengan lancar.

3. Tata bahan-bahan secara berlapis

Letakkan bahan-bahan organik secara berlapis di dalam tempat pembuatan kompos. Mulailah dengan meletakkan daun kering atau jerami di bagian bawah, kemudian tambahkan sisa makanan dan bahan organik lainnya. Lakukan secara bergantian hingga mencapai ketinggian sekitar 1 meter.

4. Siram dengan air

Setelah menumpuk bahan-bahan organik, siram dengan air secara merata hingga seluruh bahan terbasahi. Jangan terlalu banyak mengairi, karena kelebihan air dapat membuat kompos menjadi terlalu basah dan memperlambat proses pembuatan pupuk.

5. Beri starter kompos

Kamu dapat memberi starter kompos untuk mempercepat proses pembuatan pupuk. Starter kompos biasanya terdiri dari bakteri dan mikroorganisme yang dapat membantu memecah bahan organik menjadi pupuk. Ada banyak starter kompos yang beredar dipasaran contohnya adalah Microorganisme Dekomposer EM4.

6. Tunggu proses beberapa minggu

Setelah menyelesaikan tahap-tahap di atas, tunggu beberapa minggu hingga kompos matang dan siap digunakan. Kamu bisa memperkirakannya 2-3 minggu setelah pemberian starter kompos. Saat pupuk sudah matang, bahan organik akan berubah menjadi tanah humus yang kaya akan nutrisi.

Tips dan Trik Kompos yang Baik dan Efektif

Berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat Kamu lakukan agar proses pembuatan kompos menjadi lebih efektif dan tambah berkualitas:

  1. Aduk bahan-bahan secara teratur agar proses pembuatan pupuk menjadi lebih cepat dan merata.
  2. Gunakan bahan-bahan yang beragam agar kompos lebih kaya akan nutrisi.
  3. Jangan tambahkan bahan yang sulit terurai seperti plastik atau logam ke dalam pupuk.
  4. Tambahkan kapur dolomit untuk menjaga keseimbangan pH dalam pupuk.
  5. Letakkan wadah pembuatan pupuk di lokasi yang teduh dan tidak terlalu terkena sinar matahari secara langsung.

Baca Juga | Meningkatkan Produktivitas Pertanian dengan Menggunakan Pupuk Kompos

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Pupuk Kompos

Meningkatkan Kesuburan Tanah

Pupuk kompos memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Nutrisi tersebut bisa meningkatkan keseimbangan nutrisi dalam tanah dan meningkatkan kesuburan tanah secara keseluruhan. Kandungan unsur hara dalam pupuk kompos juga dapat merangsang pertumbuhan mikroorganisme tanah seperti bakteri, jamur dan cacing tanah yang dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan sirkulasi udara dalam tanah.

Mengurangi Limbah

Pupuk kompos dibuat dari bahan organik seperti dedaunan, serasah, jerami, dan limbah makanan yang seharusnya dibuang ke tempat pembuangan sampah. Dengan membuat pupuk kompos, bahan organik tersebut dapat didaur ulang menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman

Pupuk kompos memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap dan seimbang dibandingkan dengan pupuk kimia. Selain itu, nutrisi yang terkandung dalam pupuk kompos juga mudah diserap oleh akar tanaman, sehingga dapat merangsang pertumbuhan tanaman secara alami. Dalam jangka panjang, penggunaan pupuk kompos secara teratur dapat meningkatkan produktivitas lahan dan hasil panen.

Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

Penggunaan pupuk kompos dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang lebih mahal dan memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, penggunaan pupuk kompos dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air dan nutrisi, sehingga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.

Kekurangan Pupuk Kompos

Waktu Pembuatan yang Lama

Pembuatan pupuk kompos membutuhkan waktu yang cukup lama dan tergantung pada jenis bahan baku yang digunakan. Proses pembuatan yang terlalu cepat dapat mengurangi kualitas pupuk kompos. Oleh karena itu, pupuk kompos mungkin tidak cocok untuk petani atau pemilik lahan yang membutuhkan pupuk dalam waktu singkat.

Kandungan Nutrisi yang Tidak Konsisten

Kandungan nutrisi dalam pupuk kompos tergantung pada jenis bahan baku dan proses pembuatan yang digunakan. Oleh karena itu, kandungan nutrisi dalam pupuk kompos mungkin tidak konsisten dan sulit diketahui secara pasti. Hal ini dapat mengganggu pengaturan dosis pupuk yang tepat untuk tanaman.

Memerlukan Banyak Bahan Baku

Pembuatan pupuk kompos memerlukan bahan baku yang banyak dan beragam, tergantung pada jenis pupuk kompos yang ingin dibuat. Hal ini mungkin sulit bagi petani atau pemilik lahan yang memiliki akses terbatas ke bahan baku atau lahan yang sempit.

Memerlukan Perawatan yang Tepat

Proses pembuatan pupuk kompos memerlukan perawatan yang tepat, termasuk pengadukan dan pengontrolan kelembaban dan suhu. Jika perawatan tidak dilakukan dengan baik, maka pupuk kompos tidak akan terbentuk dengan baik dan kualitasnya mungkin menurun.

Tidak Dapat Membunuh Organisme Patogen

Pupuk kompos tidak dapat membunuh organisme patogen yang ada pada bahan baku. Oleh karena itu, jika bahan baku yang digunakan mengandung organisme patogen, maka pupuk kompos tersebut dapat menularkan penyakit pada tanaman.

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pupuk kompos diatas, kamu dapat memutuskan apakah pupuk ini merupakan pilihan yang tepat untuk kebutuhan pertanian atau malah sebaliknya. Dalam penggunaannya, diperlukan pemahaman yang baik mengenai komposisi tanah, kebutuhan nutrisi tanaman, dan kondisi lingkungan sekitar. Tentunya pilihan tergantung padamu untuk memilah dan memilih yang terbaik.

Kesimpulan

Akhirnya, untuk menutup pembahasan pada artikel ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan, yaitu:

  1. Pupuk kompos merupakan jenis pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan organik yang diuraikan melalui proses dekomposisi. Ia sangat bermanfaat bagi tanaman serta dapat meningkatkan kesuburan tanah. 
  2. Ada beberapa jenis yang biasa digunakan, seperti dari limbah rumah tangga, kotoran ternak, dan sisa tanaman.
  3. Meskipun pupuk kompos memiliki kelebihan yang banyak, ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti durasi yang dibutuhkan untuk pembuatannya  cukup lama.

Dengan demikian, penggunaan pupuk kompos dapat menjadi alternatif yang baik bagi penggunaan pupuk kimia yang berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas tanaman, kita dapat memanfaatkan pupuk alami satu ini sebagai solusinya.

FAQs

Apakah pupuk kompos lebih baik dari pupuk kimia?

Pupuk kompos memiliki keunggulan dibandingkan pupuk kimia karena memiliki kandungan nutrisi yang lebih seimbang dan ramah lingkungan. Pupuk jenis ini juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mampu mengembalikan kehidupan mikroba dalam tanah. Namun, proses pembuatan dan efeknya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pupuk kimia.

Apa saja bahan-bahan yang dapat digunakan?

Berbagai bahan organik dapat digunakan untuk membuat kompos, seperti sisa-sisa makanan, daun kering, potongan kayu, serasah, dan lain-lain. Namun, bahan-bahan tersebut harus dipilih dengan cermat dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat pupuk kompos?

Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung pada bahan baku yang digunakan, metode pembuatan, dan kondisi lingkungan. Secara umum, waktu yang dibutuhkan adalah berkisar antara 2-6 bulan.

Apa yang harus dilakukan jika pupuk terlalu basah atau terlalu kering?

Jika kompos terlalu basah, Kamu dapat menambahkan bahan kering seperti daun atau jerami. Jika terlalu kering, tambahkan air secukupnya dan aduk kembali.

Bagaimana cara mengaplikasikannya?

Pupuk kompos sebaiknya disebarkan secara merata di sekitar akar tanaman dan dicampur dengan tanah. Penyebaran dapat dilakukan setiap 2-3 bulan sekali untuk menjaga ketersediaan nutrisi dalam tanah.

Nabil Zaydan
Nabil Zaydan Assalamu 'Alaikum. Halo, saya Nabil Zaydan, seorang petani dan peternak dengan lebih dari 10 tahun pengalaman. Saya tertarik dengan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha saya dan membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca setia blog ini.

Posting Komentar