8 Cara Membuat Pupuk Organik Cair Sederhana di Rumah

Daftar Isi

8 Cara Membuat Pupuk Organik Cair Sederhana di Rumah

Nabil Zaydan - Pupuk organik cair telah dikenal sejak lama sebagai solusi yang ramah lingkungan dalam pertanian modern. Di tengah kekhawatiran akan dampak negatif penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan dan kesehatan, pupuk ini muncul sebagai alternatif yang menjanjikan. 

Dibuat dari bahan-bahan alami seperti tanaman, hewan, dan mikroorganisme, pupuk ini tidak hanya memberikan manfaat bagi tanaman, tetapi juga melindungi dan membangun kesuburan tanah. 

Dalam artikel ini, penulis akan memberikan beberapa tips untuk membuat pupuk organik cair sederhana di rumah melalui 8 cara, berikut ulasannya.

Pengertian Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair merupakan pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Pupuk ini diubah menjadi bentuk cair agar mudah digunakan pada tanaman. Selain memberikan nutrisi penting yang dapat meningkatkan kualitas dan kesehatan tanaman, pupuk ini juga membantu meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik dan nutrisi mikro. Penggunaannya dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.

Biasanya, dalam pembuatan pupuk organik cair digunakan limbah pertanian, limbah dapur, limbah ternak, dan bahan organik lainnya. Proses pembuatannya meliputi fermentasi atau pengomposan bahan-bahan organik tersebut untuk menghasilkan senyawa organik yang lebih mudah diserap oleh tanaman.

Penggunaan pupuk ini dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman secara alami dan berkelanjutan. Selain itu, juga membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik cair merupakan pilihan yang baik untuk meningkatkan hasil pertanian secara ekologis.

Manfaat Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair memiliki beberapa manfaat bagi tanaman, adapun manfaat tersebut sebagai berikut:

  1. Pertama, mengandung nutrisi penting yang mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi ini membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. 
  2. Kedua, meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik dan nutrisi mikro. Hal ini membantu merangsang aktivitas mikroba tanah dan meningkatkan kesuburan tanah. 
  3. Ketiga, membantu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan hama, sehingga tanaman menjadi lebih sehat dan produktif. 
  4. Terakhir, berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan karena mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berpotensi merusak ekosistem. 

Kandungan Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair adalah pupuk yang memiliki kandungan bahan-bahan organik terlarut dalam bentuk cair. Pupuk ini biasanya dibuat dari bahan-bahan alami seperti limbah tumbuhan, limbah hewan, atau kotoran hewan yang difermentasi. Kandungan utama dalam pupuk organik cair meliputi unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta zat-zat organik seperti asam humat, asam amino, dan enzim.

Unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Nitrogen membantu dalam pembentukan daun dan batang tanaman, fosfor berperan dalam pembentukan akar dan perkembangan otot, sedangkan kalium berperan dalam mengatur metabolisme dan meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit.

Selain unsur hara, pupuk organik cair juga mengandung zat-zat organik yang penting bagi tanaman. Asam humat dapat meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan kemampuan menahan air, serta membantu pengikatan unsur hara. Asam amino berperan dalam pembentukan protein dan pertumbuhan tanaman, sedangkan enzim berperan dalam mempercepat proses metabolisme tanaman.

Dengan menggunakan pupuk organik cair, tanaman dapat mendapatkan nutrisi yang seimbang dan bermanfaat untuk pertumbuhan yang optimal. Selain itu, penggunaan pupuk organik cair juga membantu dalam meningkatkan kesuburan tanah dan menjaga kelestarian lingkungan. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan pupuk organik cair dengan benar agar manfaatnya dapat dioptimalkan.

Kelebihan Pupuk Organik Cair dari Pupuk Lainnya

  1. Sumber nutrisi alami: Terbuat dari bahan-bahan alami seperti sisa-sisa organik, kompos, atau limbah pertanian. Hal ini membuatnya menjadi sumber nutrisi yang lebih alami dan ramah lingkungan. Pupuk ini mengandung berbagai macam mikroorganisme dan nutrisi esensial yang dapat meningkatkan kesuburan tanah secara bertahap.
  2. Kehadiran mikroorganisme yang baik: Mengandung mikroorganisme yang baik, seperti bakteri, jamur, dan mikroba lainnya. Mikroorganisme ini membantu meningkatkan keseimbangan ekosistem tanah, mengurai bahan organik, dan memperbaiki struktur tanah. Dengan adanya mikroorganisme yang baik, tanaman bisa lebih baik menyerap nutrisi secara efisien.
  3. Perbaikan struktur tanah: Dapat memperbaiki struktur tanah. Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan retensi air dan infiltrasi, memperbaiki drainase, dan meningkatkan kapasitas penyimpanan nutrisi di dalam tanah.
  4. Tidak mencemari lingkungan: Tidak mengandung bahan kimia sintetis yang dapat mencemari tanah dan air tanah. Pemakaian ini juga tidak menyebabkan peningkatan residu kimia pada produk tanaman yang dikonsumsi manusia.
  5. Meningkatkan kualitas hasil panen: Pemberian pupuk organik cair secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas dan jumlah hasil panen. Pupuk ini memberikan nutrisi terbaik bagi tanaman, sehingga tanaman tumbuh lebih sehat dan lebih tangguh terhadap serangan penyakit dan hama.
  6. Ramah bagi makhluk hidup lain: Tidak merusak atau membahayakan fauna tanah seperti serangga dan cacing tanah yang berperan penting dalam menjaga kesehatan ekosistem tanah. Selain itu, pupuk ini juga tidak merusak mikroorganisme tanah yang bermanfaat.

Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair

Cara #1: Pupuk Organik Cair dari Sampah Dapur 

Bahan-bahan:

  • Sampah dapur (sisa makanan, kulit buah, sayuran busuk, dll.)
  • Air (sebaiknya air bersih atau air hujan)

Peralatan:

  • Ember atau wadah berukuran besar
  • Sendok atau alat pengaduk
  • Kain kasa atau saringan

Selain itu, Kamu juga akan membutuhkan larutan EM4 sebagai salah satu bahan yang akan digunakan dalam proses fermentasi sampah dapur. EM4 adalah larutan mikroorganisme yang bermanfaat untuk meningkatkan proses fermentasi dan memperkaya nutrisi dalam pupuk ini. Kamu dapat membelinya di toko pertanian atau perkebunan terdekat.

Langkah-langkah pembuatan

Proses pembuatan pupuk organik cair dari sampah dapur adalah sebagai berikut:

  1. Kumpulkan sampah dapur dalam ember atau wadah berukuran besar.
  2. Tambahkan air ke dalam ember hingga mencakup seluruh sampah dapur.
  3. Campurkan larutan EM4 sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
  4. Aduk secara merata menggunakan sendok atau alat pengaduk.
  5. Tutup ember dengan rapat, namun tetap berikan sedikit ruang untuk sirkulasi udara, kamu bisa menggunakan selang sebagai sirkulasi udara.
  6. Biarkan campuran fermentasi selama beberapa minggu hingga menghasilkan cairan berwarna coklat kehitaman dan memiliki aroma yang khas.
  7. Setelah proses fermentasi selesai, saring cairan menggunakan kain kasa atau saringan untuk memisahkan sisa-sisa sampah dapur.
  8. Pupuk organik cair siap digunakan untuk menyiram tanaman atau digunakan sebagai pupuk daun.

Cara #2: Pupuk Organik Cair dari Air Kelapa 

Bahan-bahan:

  • Air kelapa segar
  • Molase atau gula merah (opsional)
  • EM4 (pembawa mikroba)
  • Batang pisang atau daun pisang (opsional)

Peralatan:

  • Ember atau wadah berukuran besar
  • Sendok atau alat pengaduk
  • Kain kasa atau saringan

Langkah-langkah Pembuatan:

  1. Siapkan ember atau wadah berukuran besar, isi ember dengan air kelapa segar. Jumlah air kelapa akan tergantung pada seberapa banyak pupuk yang ingin dibuat. Secara umum, perbandingan yang dianjurkan adalah 1 bagian molase atau gula merah untuk 10 bagian air kelapa.
  2. Jika menggunakan molase atau gula merah, tambahkan ke dalam ember dan aduk hingga larut.
  3. Tambahkan larutan EM4 sesuai petunjuk dosis yang tertera pada kemasan. EM4 adalah larutan mikroba yang membantu proses fermentasi dan peningkatan nutrisi dalam pupuk organik cair.
  4. (Opsional) Jika Kamu memiliki batang pisang atau daun pisang, potong-potong dan masukkan ke dalam ember. Batang pisang atau daun pisang mengandung zat-zat organik yang dapat memperkaya nutrisi dalam pupuk ini.
  5. Aduk dengan menggunakan sendok atau alat pengaduk hingga semua bahan tercampur secara merata.
  6. Tutup ember dengan rapat, namun tetap berikan sedikit ruang untuk sirkulasi udara.
  7. Biarkan campuran fermentasi selama beberapa minggu atau hingga cairan berwarna coklat kehitaman dan memiliki aroma yang khas. 
  8. Setelah proses fermentasi selesai, saring cairan menggunakan kain kasa atau saringan untuk memisahkan sisa-sisa bahan organik yang tidak terlarut.
  9. Terakhir, Pupuk organik cair dari air kelapa siap digunakan untuk menyiram tanaman atau digunakan sebagai pupuk daun.

Cara #3: Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras 

Bahan-bahan:

  • Air sisa cucian beras
  • EM4 (pembawa mikroba)

Peralatan:

  • Ember atau wadah berukuran besar
  • Sendok atau alat pengaduk
  • Kain kasa atau saringan 

Langkah-langkah Pembuatan:

  1. Simpan air sisa cucian beras setelah mencuci beras dalam sebuah ember atau wadah berukuran besar.
  2. Tambahkan EM4 sesuai petunjuk dosis yang tertera pada kemasan. EM4 adalah larutan mikroba yang membantu proses fermentasi dan peningkatan nutrisi dalam pupuk organik cair. Jumlah EM4 yang diperlukan tergantung pada volume air sisa cucian beras yang dimiliki.
  3. Aduk dengan menggunakan sendok atau alat pengaduk secara perlahan hingga EM4 tercampur secara merata dengan air sisa cucian beras.
  4. Tutup ember dengan rapat, gunakan selang atau pipa sebagai saluran udara, hal ini membantu untuk mengeluarkan gas yang ditimbulkan dari proses fermentasi.
  5. Biarkan campuran fermentasi selama beberapa minggu atau hingga cairan berubah menjadi berwarna kekuningan dan memiliki aroma yang khas.
  6. Setelah proses fermentasi selesai, saring cairan menggunakan kain kasa atau saringan halus untuk memisahkan sisa-sisa bahan organik yang tidak larut.
  7. Pupuk dari air sisa cucian beras siap digunakan untuk menyiram tanaman atau digunakan sebagai pupuk daun.

Cara #4: Pupuk Organik Cair dari Sisa Makanan Laut 

Bahan-bahan:

  • Sisa makanan laut seperti kulit udang, cangkang kerang, atau sisa ikan
  • Air bersih
  • Molase (Air Larutan Gula)

Peralatan:

  • Wadah berukuran besar
  • Sendok atau alat pengaduk
  • Blender atau alat penghancur (opsional)
  • Kain kasa atau saringan

Langkah-langkah:

  1. Kumpulkan sisa makanan laut seperti kulit udang, cangkang kerang, atau sisa ikan dalam sebuah wadah berukuran besar.
  2. Jika menggunakan ikan, pastikan untuk membersihkannya terlebih dahulu dan pisahkan tulang atau duri yang besar.
  3. Gunakan blender atau alat penghancur (jika tersedia) untuk menghancurkan sisa makanan laut menjadi ukuran yang lebih kecil. Langkah ini akan membantu meningkatkan efektivitas pemecahan bahan organik dan proses fermentasi.
  4. Pindahkan sisa makanan laut yang telah dihancurkan ke dalam wadah berukuran besar.
  5. Tambahkan air bersih ke dalam wadah dengan perbandingan sekitar 1 bagian sisa makanan laut untuk 3-4 bagian air. Jumlah air yang digunakan dapat disesuaikan tergantung pada jumlah sisa makanan laut yang dimiliki.
  6. Campurkan Molase kedalam wadah, penggunaan molase bisa membantu mempercepat proses fermentasi.
  7. Selanjutnya, Aduk campuran menggunakan sendok atau alat pengaduk hingga semua bahan tercampur secara merata.
  8. Tutup wadah rapat, namun berikan sedikit ruang untuk sirkulasi udara. Hal ini penting untuk menjaga proses fermentasi berlangsung dengan baik.
  9. Biarkan campuran fermentasi selama beberapa minggu atau hingga cairan berubah menjadi berwarna kecoklatan dan memiliki aroma yang khas.
  10. Setelah proses fermentasi selesai, saring cairan menggunakan kain kasa atau saringan halus untuk memisahkan sisa-sisa bahan organik yang tidak terlarut.
  11. Pupuk organik cair dari sisa makanan laut siap digunakan untuk menyiram tanaman atau digunakan sebagai pupuk daun.

Cara #5: Pupuk Organik Cair dari Kotoran Hewan 

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • Kotoran hewan (seperti kotoran sapi atau kotoran ayam), 5 kg.
  • Air bersih, 25 liter.
  • MOL (Microorganisme Lokal), 100 ml (sekitar 6-7 sendok makan)

Peralatan yang dibutuhkan:

  • Ember atau wadah yang besar untuk mencampur bahan-bahan.
  • Ember berukuran lebih kecil dengan lubang untuk menyaring atau wadah penyimpanan.
  • Pengaduk atau tongkat untuk mencampur bahan-bahan.

Langkah-langkah membuat

  1. Campurkan kotoran hewan dengan air dalam ember besar. Pastikan kotoran hewan benar-benar terendam dalam air.
  2. Tambahkan Emyco K ke dalam campuran kotoran hewan dan air. Aduk rata menggunakan pengaduk atau tongkat.
  3. Diamkan campuran selama sekitar 7-10 hari. Pastikan ember ditempatkan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.
  4. Setelah 7-10 hari, campuran akan menghasilkan lumpur cair. Saring lumpur tersebut menggunakan ember berukuran lebih kecil dengan lubang atau wadah penyimpanan.
  5. Setelah disaring, tambahkan MOL ke dalam lumpur cair dan aduk rata.
  6. Diamkan campuran selama 1-2 hari lagi agar MOL dapat bekerja dengan baik.
  7. Pupuk organik cair dari kotoran hewan siap digunakan setelah proses fermentasi selesai.

Cara #6: Pupuk Organik Cair dari Daun Sirih

Bahan-bahan:

  • Daun Sirih: 1 kg
  • Air bersih: 10 liter
  • Molase: 500 gram
  • Air kelapa muda:1 liter

Peralatan:

  • Ember atau wadah berukuran cukup besar untuk mencampurkan bahan-bahan
  • Alat penghancur atau blender
  • Kain tipis atau saringan
  • Botol atau wadah penampung

Langkah-langkah Membuat:

  1. Bersihkan daun sirih dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang mengandung patogen atau pestisida.
  2. Hancurkan daun sirih menggunakan alat penghancur atau blender hingga halus.
  3. Masukkan daun sirih yang telah dihancurkan tadi ke dalam ember atau wadah yang lebih besar.
  4. Tambahkan gula aren atau molase ke dalam ember dan aduk rata.
  5. Jika menggunakan kelapa, tambahkan air kelapa muda ke dalam ember dan aduk rata.
  6. Tuangkan air bersih ke dalam ember dan aduk rata kembali.
  7. Tutup ember atau wadah dengan kain tipis dan biarkan campuran tersebut fermentasi selama 7-10 hari pada suhu kamar.
  8. Setelah proses fermentasi selesai, saring campuran tersebut menggunakan kain tipis atau saringan halus untuk memisahkan pupuk organik cair dari ampasnya.
  9. Simpan pupuk yang telah jadi dalam botol atau wadah penampung yang bersih dan rapat.

Cara #7: Pupuk Organik Cair dari Ampas Teh 

Bahan-bahan:

  • Ampas teh
  • Air bersih
  • Molase (sebagai sumber karbohidrat)
  • EM4 (Effective Microorganisme)

Dosis:

  • Untuk tambahan molase, Kamu dapat menggunakan perbandingan sekitar 1-2 sendok makan molase per liter campuran sisa-sisa teh dan air.
  • Untuk tambahan EM4, ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Biasanya, Kamu dapat menggunakan sekitar 1 sendok makan EM4 per liter campuran sisa-sisa teh, air, dan molase.

Peralatan yang dibutuhkan:

  • Ember atau wadah plastik
  • Pengaduk atau tongkat kayu
  • Kain kasa atau saringan halus
  • Wadah kedua untuk menyimpan pupuk cair yang sudah jadi

Langkah-langkah:

  1. Ambil sisa-sisa teh dan letakkan dalam ember atau wadah plastik.
  2. Tambahkan air bersih ke dalam ember, dengan perbandingan sesuai dosis yang telah ditentukan.
  3. Aduk campuran sisa-sisa teh dan air secara merata menggunakan pengaduk atau tongkat kayu.
  4. Tambahkan molase sesuai dosis yang disarankan, aduk kembali hingga tercampur rata.
  5. Tambahkan EM4 sesuai dosis yang disarankan, aduk kembali hingga tercampur rata.
  6. Tutup ember atau wadah plastik dengan kain kasa atau saringan halus untuk mencegah masuknya serangga atau kotoran.
  7. Simpan campuran tersebut di tempat yang teduh dan hindari terkena sinar matahari langsung.
  8. Biarkan campuran tersebut mengalami fermentasi selama 2-3 minggu. Kamu akan melihat perubahan warna dan aroma yang menandakan bahwa proses fermentasi berlangsung dengan baik.
  9. Setelah proses fermentasi selesai, saring campuran tersebut menggunakan kain kasa atau saringan halus untuk memisahkan ampas teh dan mendapatkan pupuk cair yang sudah jadi.
  10. Simpan pupuk cair yang sudah jadi ke dalam wadah kedua yang bersih dan kedap udara.
  11. Pupuk organik cair dari sisa-sisa teh dengan tambahan molase dan EM4 sudah siap digunakan.

Cara #8: Pupuk Organik Cair dari Buah Busuk 

Bahan-bahan:

  • Buah Busuk (sebaiknya gunakan semangka): 1 kg
  • Air: 10 liter
  • Gula merah: 500 gram
  • EM4 (Efektif Mikroorganisme): 100 ml

Peralatan yang dibutuhkan:

  • Wadah bertutup (sebaiknya menggunakan wadah plastik atau drum)
  • Pengaduk atau pengocok

Langkah-langkah:

  1. Campurkan Buah busuk yang sudah dipotong ke dalam wadah yang sudah disiapkan.
  2. Tambahkan air ke wadah hingga rumput laut terendam sepenuhnya.
  3. Masukkan gula merah ke dalam wadah dan aduk hingga larut.
  4. Tuangkan EM4 ke dalam wadah, kemudian aduk rata.
  5. Tutup wadah rapat menggunakan penutup yang sudah disediakan. dan berikan selang atau pipa yang berfungsi sebagai sirkulasi udara.
  6. Simpan wadah di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan cuaca ekstrem.
  7. Biarkan campuran ini fermentasi selama 3-4 minggu.
  8. Aduk campuran setiap 2-3 hari sekali untuk memastikan fermentasi yang merata dan menghindari pertumbuhan bakteri berbahaya.
  9. Setelah 3-4 minggu, cairan sudah siap digunakan sebagai pupuk organik cair.

Nabil Zaydan
Nabil Zaydan Assalamu 'Alaikum. Halo, saya Nabil Zaydan, seorang petani dan peternak dengan lebih dari 10 tahun pengalaman. Saya tertarik dengan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha saya dan membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca setia blog ini.

Posting Komentar