Cara Ternak Burung Puyuh Petelur 100 Ekor

Daftar Isi

Cara Ternak Burung Puyuh Petelur 100 Ekor

Cara Ternak Burung Puyuh Petelur 100 Ekor - Ternak burung puyuh petelur adalah salah satu usaha yang menjanjikan dalam bidang peternakan. Dengan memulai beternak sebanyak 100 ekor burung puyuh petelur, Kamu dapat menghasilkan telur yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal atau bahkan menjualnya sebagai produk petelur komersial. Namun, untuk meraih kesuksesan dalam beternak burung puyuh petelur, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang metode dan praktik yang tepat. 

Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara beternak burung puyuh petelur sebanyak 100 ekor dengan efektif dan efisien. Dari mempersiapkan kandang hingga mengatur pakan dan perawatan harian, Kamu akan mempelajari semua yang perlu diketahui untuk memulai dan menjalankan bisnis beternak burung puyuh petelur yang sukses.

Apa itu Buruh Puyuh?

Burung puyuh atau coturnix coturnix adalah jenis burung kecil yang termasuk dalam keluarga Phasianidae atau keluarga ayam-ayaman. Mereka memiliki tubuh berukuran kecil dengan bulu coklat atau abu-abu, dan dikenal karena kemampuan mereka dalam bertelur dengan jumlah yang banyak. Burung ini juga memiliki ciri khas sayap pendek dan ekor yang lebar. 

Hewan ini umumnya hidup di daerah padang rumput atau semak belukar dan aktif pada pagi dan sore hari. Burung puyuh sering dipelihara untuk tujuan menghasilkan telur yang dikonsumsi manusia, namun beberapa juga dipelihara sebagai hewan peliharaan atau sumber daging yang populer di beberapa negara. 

Hewan satu ini biasa dibudidayakan sebagai puyuh petelur. Dalam pemeliharaannya, penting untuk memberikan perawatan yang baik, termasuk menyediakan pakan yang seimbang, air bersih, lingkungan yang aman, serta perhatian terhadap kesehatan dan kebersihan mereka.

Karakteristik Burung Puyuh

Burung puyuh memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari jenis burung lainnya. Berikut adalah ciri-ciri khusus yang ada pada ternak satu ini:

  1. Ukuran: Memiliki tubuh kecil, dengan tinggi sekitar 15-20 centimeter dan berat sekitar 100-150 gram. Ukuran tubuh yang kecil ini membuat mereka agile dan mudah beradaptasi di lingkungan terbatas.
  2. Bulu: Bulu biasanya berwarna coklat atau abu-abu, dengan berbagai pola yang menarik. Pola bulu ini membantunya untuk menyamar dengan lingkungan sekitar dan berlindung dari resiko gangguan predator.
  3. Suara: Burung ini memiliki suara khas yang mudah dikenali. Mereka sering mengeluarkan suara cuitan yang pendek dan cepat dalam interaksi dengan sesamanya.
  4. Kebiasaan Hidup: Cenderung hidup dalam kelompok kecil dan memiliki sifat yang pemalu. Mereka biasanya aktif pada pagi dan sore hari ketika mencari makanan serta berinteraksi sosial dengan burung lainnya.
  5. Produktivitas: Salah satu ciri yang menonjol pada burung puyuh adalah kemampuan mereka untuk bertelur dalam jumlah yang banyak. Mereka mampu menghasilkan telur lebih banyak dibandingkan dengan jenis burung lain yang seukuran.

Cara Ternak Burung Puyuh Petelur 100 Ekor

Siapkan Kandang

Untuk menyiapkan kandang yang sesuai untuk beternak 100 ekor puyuh petelur, Kamu perlu mengikuti beberapa langkah penting. Pertama, pastikan kandang memiliki ukuran yang tepat. ukuran kandang burung puyuh untuk 100 ekor yang bisa kamu pertimbangkan adalah kandang dengan lebar 130 cm, panjang 60 cm, dan tinggi 180 cm. 

Dalam kandang tersebut, bagilah menjadi 4 tingkat dengan setiap tingkat dapat menampung sekitar 25 ekor puyuh. Penting juga untuk memastikan kandang memiliki sirkulasi udara yang baik agar tidak terjadi penumpukan panas dan menjaga kualitas udara. 

Selain itu, jaga kebersihan kandang dengan membersihkannya secara rutin dari kotoran dan sisa pakan yang tidak terpakai. Kamu juga harus menyediakan tempat pakan dan minum yang mudah dijangkau oleh puyuh, dengan akses yang cukup ke air bersih dan makanan yang seimbang. Dengan mempersiapkan kandang dengan baik, Kamu akan dapat merawat dan memberikan perawatan yang optimal pada puyuh petelur.

Pemilihan Bibit

Bagi Kamu peternak pemula,cobalah untuk menghindari menggunakan anakan puyuh karena akan sangat butuh ketelitian dalam perawatannya. Hal ini juga tentunya akan membantumu menghemat biaya produksi. Nah, sebagai solusinya, Penulis menyarankan untuk membeli bibit yang minimal telah berumur 30 hari.

Dengan memilih bibit puyuh yang sudah lebih matang, Kamu akan mendapatkan puyuh yang lebih kuat dan dapat mengurangi risiko kegagalan dalam beternak. Kamu dapat memperoleh bibit yang berumur 30 hari atau lebih melalui penjual atau peternakan yang terpercaya. 

Pastikan bibit puyuh yang dibeli dalam kondisi sehat dan memiliki riwayat perawatan yang baik. Sebagai pertimbangan, harga bibit puyuh petelur berkisar antara 7.000-9000 rupiah per ekor.

Baca Juga | Burung Puyuh - Definisi, Ciri, Habitat, Jenis dan Manfaatnya

Menyiapkan Pakan

Dalam memenuhi kebutuhan pakan ternakmu, penting untuk memastikan pakan yang disiapkan mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Beberapa sumber nutrisi yang dapat ditemukan dalam pakan burung puyuh antara lain jagung giling, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, kosentrat, dan pollard.

Untuk dosis pemberian pakan, disarankan untuk menyiapkan sekitar 23 gram pakan per ekor dalam satu hari, atau sekitar 2,3 kilogram per hari untuk beternak 100 ekor puyuh. Jadwal pemberian pakan bisa dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Penting juga untuk variasi jenis pakan yang diberikan secara bergantian agar puyuh mendapatkan nutrisi yang beragam.

Perlu diingat bahwa yang terpenting adalah memastikan bahwa pemberian pakan harian ternakmu terpenuhi dengan baik. Penting untuk menjaga ketepatan waktu pemberian pakan secara rutin dan membuat daftar pemberian pakan harian untuk memastikan bahwa semua puyuh mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Pengelolaan Produksi Telur

Jika tujuan utama dalam beternak burung puyuh adalah untuk meningkatkan produksi telur, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti pencahayaan dan suhu kandang. Memberikan pencahayaan yang cukup dengan durasi yang konsisten dapat merangsang produksi telur dengan optimal. Pastikan juga suhu kandang tetap stabil, karena perubahan suhu yang ekstrem dapat mengganggu produksi telur. 

Selain itu, sangat penting untuk segera memanen telur yang telah terkumpul. Membiarkan telur terlalu lama di dalam kandang dapat meningkatkan risiko telur pecah atau busuk. Selalu lakukan penyortiran telur dengan hati-hati, memisahkan telur yang berkualitas baik dari yang buruk, serta mengelompokkan telur berdasarkan ukurannya. Telur yang besar dan berkualitas baik dapat digunakan untuk tujuan perkembangbiakan.

Perawatan Burung Puyuh Petelur 100 Ekor

Perawatan yang baik dan tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan produktivitas burung puyuh petelur. Berikut adalah langkah-langkah perawatan yang perlu kamu pertimbangkan:

  1. Penyediaan Air Bersih: Pastikan bahwa setiap hari burung puyuh memiliki akses yang cukup ke air bersih dan segar. Ganti air setidaknya dua kali sehari untuk memastikan kebersihannya. Pastikan tempat minum burung ini mudah diakses dan mudah dibersihkan.
  2. Pembersihan Kandang: Lakukan pembersihan kandang setiap hari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan burung puyuh. Bersihkan kotoran dan sampah dari kandang secara teratur. Ganti alas kandang dan lakukan penyemprotan dengan disinfektan yang aman untuk membunuh bakteri dan mencegah penyakit.
  3. Pemberian Vitamin: Berikan suplemen vitamin yang tepat dapat meningkatkan kekebalan tubuh ternakmu dan membantu mereka menjaga kesehatan yang baik. Pastikan dosis vitamin sesuai dengan anjuran yang tertera pada kemasan. Ada banyak merk yang tersedia di toko ternak dan toko online, kamu bisa pilih salahsatunya yang sesuai dengan preferensimu. Misalnya jika kamu menggunakan larutan EM4 untuk ternak, maka bisa kamu aplikasikan dengan mencampurkan 1,5 - 2 tutup botol kedalam wadah air minum ternak puyuhmu.
  4. Penanganan Penyakit: Perhatikan tanda-tanda penyakit pada burung puyuh, seperti nafsu makan yang menurun, kelemahan, atau perubahan perilaku. Jika ada burung yang terlihat sakit, segera pisahkan dari yang sehat dan konsultasikan dengan dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
  5. Monitoring Harian: Lakukan pemantauan harian terhadap ternak, termasuk pola makan, perilaku, dan kesehatan umumnya. Catat perkembangan dan gejala yang muncul untuk membantu dalam penanganan penyakit atau masalah kesehatan lainnya.

Nabil Zaydan
Nabil Zaydan Assalamu 'Alaikum. Halo, saya Nabil Zaydan, seorang petani dan peternak dengan lebih dari 10 tahun pengalaman. Saya tertarik dengan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha saya dan membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca setia blog ini.

Posting Komentar