Puyuh Afkir: Mengungkap Rahasia Burung Puyuh yang Tidak Lagi Produktif

Daftar Isi

Puyuh Afkir: Mengungkap Rahasia Burung Puyuh yang Tidak Lagi Produktif
Sumber foto: Steve Oehlenschlager via Getty Images

Puyuh Afkir - Pada usaha peternakan puyuh, terdapat berbagai jenis burung puyuh yang memiliki peran dan karakteristiknya masing-masing. Salah satu jenis yang sering menjadi sorotan adalah "Puyuh Afkir." Apa sebenarnya maksud dari Puyuh Afkir itu, dan bagaimana kita dapat mengidentifikasi serta memahami perbedaannya dibandingkan dengan puyuh yang masih produktif? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai Puyuh Afkir, termasuk jenis-jenisnya, ciri-ciri, dan perbedaannya dengan puyuh yang masih produktif dalam peternakan.

Apa itu Puyuh Afkir?

Puyuh afkir adalah burung puyuh yang tidak lagi produktif menghasilkan telur karena sudah mencapai usia tua. Mereka umumnya dianggap tidak dapat menghasilkan telur yang optimal saat usia mereka mendekati satu tahun. Puyuh afkir biasanya digunakan untuk tujuan lain, seperti konsumsi telur atau daging yang lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan puyuh yang masih produktif.

Jenis-jenis Puyuh Afkir

Puyuh afkir memiliki berbagai jenis dan ukuran yang berbeda. Setiap jenis umumnya memiliki karakteristik berdasarkan berat tubuhnya. Berikut adalah beberapa jenis yang umum dikenal dalam peternakan puyuh:

  1. Puyuh Afkir Jenis Super Jumbo: Puyuh jenis super jumbo memiliki berat hidup berkisar antara 230-250 gram. Setelah disembelih dan dibersihkan dari bulu serta kotoran, bobot bersihnya biasanya sekitar 180-190 gram per ekor.
  2. Puyuh Afkir Jenis Super: Puyuh jenis super memiliki berat hidup berkisar antara 200-250 gram. Setelah disembelih dan dibersihkan, bobot bersihnya biasanya mencapai 160-180 gram per ekor.
  3. Puyuh Afkir Jenis Blester: Puyuh jenis blester memiliki berat hidup berkisar antara 180-200 gram. Setelah disembelih dan dibersihkan, daging puyuh bersih biasanya memiliki bobot sekitar 140-160 gram per ekor.
  4. Puyuh Afkir Jenis Lokal: Puyuh jenis lokal adalah puyuh dengan kualitas terendah di antara jenis puyuh lainnya. Bobot bersih jenis lokal ini umumnya berkisar antara 100-130 gram.

Ciri-ciri Puyuh Afkir

Beberapa ciri-ciri puyuh afkir adalah sebagai berikut:

  1. Usia: Puyuh afkir umumnya sudah mencapai usia tua, yaitu sekitar satu tahun atau lebih.
  2. Produktivitas Menurun: Cenderung memiliki produktivitas yang menurun, dalam hal menghasilkan telur namun daging masih bisa dimanfaatkan untuk dijual karena bergizi tinggi dan gurih.
  3. Penampilan: Memiliki penampilan yang lebih lemah atau kurang sehat, seperti bulu yang tidak rapi atau warna yang pudar.
  4. Ukuran Tubuh: Puyuh afkir bisa memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan puyuh yang masih produktif.
  5. Kualitas Telur dan Daging: Telur yang dihasilkan dapat memiliki kualitas yang lebih rendah, seperti ukurannya yang lebih kecil atau kulitnya yang lebih lemah. 
  6. Penurunan Kegiatan Makan dan Bergerak: Puyuh afkir menunjukkan penurunan nafsu makan dan aktivitas bergerak secara umum.

Harga Puyuh Afkir

Harga puyuh afkir tidak memiliki patokan harga tertentu karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ketersediaan stok serta variasi dalam umur saat disembelih memengaruhi harga. Selain itu, perbedaan harga juga bisa terjadi akibat jarak antar kota yang ditempuh dari tempat asal kiriman.

Namun, sebagai gambaran umum, berikut adalah perkiraan harga puyuh afkir untuk setiap jenisnya dalam bentuk karkas:

  1. Super Jumbo: Berkisar antara 7000-8000 rupiah per ekor.
  2. Super: Berkisar antara 6000-7000 rupiah per ekor.
  3. Blester: Berkisar antara 5000-6000 rupiah per ekor.
  4. Lokal: Berkisar antara 4000-5000 rupiah per ekor.

Perbedaan Puyuh Afkir dan Produktif

Puyuh afkir dan puyuh produktif memiliki perbedaan yang signifikan, khususnya dalam hal produksi dan produktivitas mereka.

  1. Puyuh Produktif: Puyuh produktif biasanya merupakan puyuh yang masih dalam masa produktif, yaitu masih mampu atau aktif dalam menghasilkan telur. Masa produktif puyuh biasanya dimulai dari usia 5 sampai 6 minggu dan bisa berlangsung hingga usia 1 tahun. Puyuh produktif juga identik dengan kesehatan dan kondisi fisik yang baik, dimana umumnya masih memiliki bobot badan ideal dan penampilan yang segar.
  2. Puyuh Afkir: Disebut puyuh afkir atau puyuh tua ketika puyuh tersebut sudah tidak produktif lagi atau menghasilkan telur dengan jumlah yang berkurang signifikan dari sebelumnya. Puyuh biasanya dikategorikan sebagai afkir setelah melewati masa produktif optimalnya, biasanya setelah usia 1 tahun. Pada kondisi ini, puyuh biasanya akan menunjukkan penurunan kesehatan dan bobot badan, serta penampilan yang lebih lemah dibandingkan dengan puyuh di masa produktif.

Kesimpulan

Puyuh Afkir merupakan burung puyuh yang telah mencapai usia tua dan tidak lagi produktif dalam menghasilkan telur, namun masih memiliki nilai ekonomis untuk konsumsi daging. Terdapat berbagai jenis Puyuh Afkir, seperti Super Jumbo, Super, Blester, dan Lokal, masing-masing dengan karakteristik berdasarkan berat tubuhnya. 

Ciri-ciri Puyuh Afkir meliputi usia tua, penurunan produktivitas, penampilan yang kurang sehat, ukuran tubuh yang lebih kecil, dan kualitas telur yang mulai menurun. Penting untuk memahami perbedaan antara Puyuh Afkir dan puyuh produktif dalam manajemen peternakan untuk menjaga produktivitas dan keuntungan finansial yang optimal.

Nabil Zaydan
Nabil Zaydan Assalamu 'Alaikum. Halo, saya Nabil Zaydan, seorang petani dan peternak dengan lebih dari 10 tahun pengalaman. Saya tertarik dengan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha saya dan membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca setia blog ini.

Posting Komentar