Cara Menanam Bawang Merah dari Biji sampai Panen: Panduan Lengkap

Daftar Isi
Cara Menanam Bawang Merah dari Biji sampai Panen

Cara menanam bawang merah dari biji sampai panen - Para pelaku usaha pertanian dalam hal ini petani, tentu selalu mencari peluang untuk meningkatkan produktivitas lahan dan diversifikasi hasil panen. Budidaya bawang merah dari biji menawarkan potensi yang menjanjikan. Bawang merah merupakan komoditas yang memiliki permintaan tinggi dan harga jual yang stabil. Menanam bawang merah dari biji dapat menjadi alternatif yang menarik selain metode umbi konvensional. 

Artikel ini akan mengulas secara rinci teknik dan tahapan budidaya bawang merah dari biji, mulai dari pemilihan varietas, persiapan lahan, hingga perawatan tanaman untuk menghasilkan panen yang optimal.

Syarat Tumbuh Bawang Merah

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu bumbu dapur yang penting dalam masakan Indonesia. Menanam bawang merah sendiri dari biji dapat memberikan kepuasan dan hasil panen yang lebih segar. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, perlu diperhatikan beberapa syarat tumbuh bawang merah yang ideal.

1. Iklim dan Cuaca

Bawang merah tumbuh optimal di daerah dengan iklim tropis dan subtropis, dengan suhu udara ideal antara 25-32°C. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, minimal 70% per hari. Bawang merah peka terhadap curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi, serta cuaca berkabut. Sebaiknya ditanam di daerah dengan curah hujan sedang, sekitar 300-2500 mm/tahun.

2. Ketinggian Tempat

Bawang merah dapat ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian ideal antara 0-1000 meter di atas permukaan laut. Ketinggian yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan bawang merah adalah 0-450 meter dpl.

3. Jenis Tanah

Bawang merah membutuhkan tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Jenis tanah yang paling cocok adalah lempung berpasir, lempung berdebu, atau regosol, latosol, dan alluvial. Tanah yang ideal memiliki pH tanah antara 5,5 hingga 6,5.

4. Kebutuhan Air

Bawang merah membutuhkan air yang cukup selama masa pertumbuhan, terutama pada periode pembentukan umbi. Kebutuhan air bervariasi tergantung pada tahap pertumbuhan dan kondisi cuaca. Penyiraman dilakukan secara rutin, namun hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan genangan air dan pembusukan umbi.

Persiapan Menanam Bawang Merah

Sebelum melangkah lebih jauh, maka sebagai petani khususnya pemula yang masih minim pengalaman, ada baiknya melakukan proses awal ini. Adapun proses awal yang penulis maksudkan adalah sebagai berikut:

Memilih Benih Unggul:

Langkah awal yang krusial adalah memilih benih bawang merah berkualitas. Pilihlah varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dan tujuan penanaman Anda. Beberapa varietas populer di Indonesia antara lain: Bima Kurus, Brebes, Bombay, dan Lokan. Pastikan benih berasal dari sumber terpercaya dan bebas hama penyakit.

Menyiapkan Lahan yang Ideal:

Bawang merah membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah yang gembur dengan drainase baik. Idealnya, pH tanah berkisar antara 6,0 hingga 6,8. Siapkan lahan minimal 2 minggu sebelum tanam dengan membersihkan gulma, membajak tanah, dan mencampurnya dengan pupuk kandang atau kompos matang. Buatlah bedengan dengan ketinggian sekitar 15-20 cm dan lebar 1-1,5 meter.

Memperkaya Nutrisi Tanah:

Pemupukan dasar sangat penting untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan bawang merah selama masa pertumbuhan. Gunakan pupuk kandang atau kompos matang dengan dosis 2-3 kg/m2. Taburkan pupuk secara merata di atas bedengan dan campurkan dengan tanah. Tambahkan pupuk NPK Phonska dengan dosis 1 gram/m2 untuk merangsang pertumbuhan awal.

Menyiapkan Wadah Semai:

Untuk menyemai benih bawang merah, Anda dapat menggunakan tray semai, polybag kecil, atau wadah lainnya yang memiliki lubang drainase. Isi wadah dengan media tanam yang gembur dan subur, seperti campuran tanah, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 2:1:1. Siram media tanam hingga jenuh dan biarkan airnya meresap sebelum digunakan.

Baca Juga: 1 Pohon Bawang Merah Menghasilkan Berapa Kg: Ini Jawabannya

Penyemaian Biji Bawang Merah

Menyiapkan Wadah Semai

Untuk menyemai benih bawang merah, Anda dapat menggunakan tray semai, polybag kecil, atau wadah lainnya yang memiliki lubang drainase. Pastikan wadah bersih dan bebas dari hama penyakit. Siapkan media tanam yang gembur dan subur, seperti campuran tanah, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 2:1:1. Siram media tanam hingga jenuh dan biarkan airnya meresap sebelum digunakan.

Menabur Benih dengan Telaten

Buatlah lubang kecil di media tanam dengan jarak sekitar 1-2 cm. Letakkan 1 benih bawang merah di setiap lubang, kemudian tutup kembali lubang dengan media tanam. Pastikan benih tertanam dengan baik dan tidak terlalu dalam. Siram perlahan dengan air sprayer agar benih tidak terbuang.

Menjaga Kelembapan dan Perlindungan

Tutup wadah semai dengan plastik transparan untuk menjaga kelembapan dan kehangatan. Letakkan wadah semai di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung. Periksa kelembapan media tanam secara berkala dan siram secukupnya agar tidak tergenang air.

Memantau Pertumbuhan Bibit

Benih bawang merah biasanya berkecambah dalam waktu 5-7 hari. Setelah kecambah muncul, lepaskan penutup plastik secara bertahap untuk membiasakan bibit dengan lingkungan luar. Pastikan bibit mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk fotosintesis. Jaga kelembapan media tanam dan siram secara rutin.

Tips Sukses Penyemaian:

Berikut adalah beberapa tips untuk kesuksesan dalam penyemaian bawang merah:

  1. Pilih Benih Berkualitas: Gunakan benih bawang merah berkualitas dari sumber terpercaya untuk memastikan pertumbuhan bibit yang optimal dari awal.
  2. Siapkan Media Tanam yang Baik: Pastikan media tanam Anda gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik untuk mendukung pertumbuhan akar yang sehat.
  3. Jaga Kelembapan Media Tanam: Monitor kelembapan media tanam secara teratur dan pastikan tidak terlalu kering atau terlalu basah. Air yang berlebihan dapat menyebabkan pembusukan akar, sementara kekeringan dapat menghambat pertumbuhan.
  4. Berikan Sinar Matahari Secara Optimal: Berikan bibit akses yang cukup ke sinar matahari untuk proses fotosintesis, namun hindari paparan langsung ke sinar matahari yang terlalu terik, terutama saat bibit masih muda dan rentan terhadap kekeringan.
  5. Pantau Pertumbuhan Bibit secara Berkala: Perhatikan pertumbuhan bibit secara berkala dan bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar wadah semai untuk mencegah kompetisi nutrisi dan air.
  6. Lakukan Pencegahan Hama dan Penyakit: Lakukan pencegahan hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida nabati atau insektisida alami lainnya sesuai kebutuhan. Ini dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan tanaman Anda.

Cara Menanam Bibit Bawang Merah

Memilih Waktu yang Tepat

Waktu ideal untuk menanam bibit bawang merah adalah saat musim kemarau, yaitu antara bulan Mei hingga Oktober. Hal ini karena bawang merah membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan optimal. Hindari menanam saat musim hujan karena dapat menyebabkan pembusukan umbi.

Menentukan Jarak Tanam yang Ideal:

Jarak tanam yang tepat untuk bawang merah sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan hasil panen yang melimpah. Jarak tanam ideal antar lubang adalah 10-15 cm, dan jarak antar baris adalah 20-25 cm. Aturlah jarak tanam dengan rapi dan teratur untuk memudahkan perawatan tanaman.

Membuat Lubang Tanam yang Tepat:

Buatlah lubang tanam di atas bedengan dengan menggunakan cangkul kecil atau alat bantu lainnya. Pastikan kedalaman lubang sekitar 5-7 cm, dan lebar lubang cukup untuk menampung bibit dengan nyaman. Atur lubang tanam dengan rapi dan teratur sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

Memindahkan Bibit dengan Hati-hati:

Cabut bibit bawang merah dari wadah semai dengan hati-hati agar tidak merusak akarnya. Pegang bibit pada bagian batang, bukan pada daunnya. Hindari menarik bibit dengan paksa, karena dapat menyebabkan kerusakan pada akar.

Menanam Bibit dengan Benar:

Masukkan bibit bawang merah ke dalam lubang tanam dengan posisi tegak. Pastikan bagian akar tertanam dengan baik dan tidak terlipat. Tutup lubang tanam dengan tanah gembur atau bisa dicampurkan dengan sedikit kompos lalu padatkan dengan lembut di sekitar pangkal batang. Hindari menanam bibit terlalu dalam atau terlalu dangkal.

Perawatan Tanaman Bawang Merah

Penyiraman

Bawang merah membutuhkan air yang cukup selama masa pertumbuhan, terutama pada tahap awal pembentukan umbi. Lakukan penyiraman secara rutin, idealnya dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar busuk. Gunakan air bersih dan siramlah secara merata ke seluruh permukaan tanah, hindari menyiram langsung pada daun tanaman.

Pemupukan

Pemupukan lanjutan dilakukan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman pada fase pertumbuhan yang berbeda. Berikut adalah skema pemupukan yang direkomendasikan:

Umur 10-15 Hari:

Berikan pupuk Urea dengan dosis 150 kg per hektar, SP-36 sebanyak 300 kg per hektar, dan KCl (Klorida Kalium) sebanyak 150 kg per hektar. Pemupukan ini bertujuan untuk memberikan nutrisi penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang diperlukan oleh tanaman pada tahap awal pertumbuhan.

Umur 20-25 Hari:

Lanjutkan pemupukan dengan memberikan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dengan dosis 100 kg per hektar. Pemupukan ini membantu melengkapi kebutuhan nutrisi tanaman pada fase pertumbuhan selanjutnya, sehingga memastikan pertumbuhan yang optimal dan produksi yang baik pada masa panen nanti.

Penyiangan dan Penggemburan Tanah

Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman bawang merah dapat mengganggu pertumbuhan dan penyerapan nutrisi. Lakukan penyiangan secara berkala untuk membersihkan gulma. Sekaligus dengan penyiangan, lakukan penggemburan tanah di sekitar tanaman untuk meningkatkan aerasi dan drainase.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Bawang merah rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Lakukan pencegahan hama dan penyakit secara alami dengan menggunakan pestisida nabati seperti rebusan daun sirih, serai wangi, minyak neem, gamal, mengkudu atau insektisida alami lainnya (air sabun, air bawang putih, air cabai, jarak pagar dan lainnya). Apabila terjadi serangan hama atau penyakit, segera lakukan tindakan pengendalian dengan tepat dan aman.

Selain itu, Kamu juga bisa menggunakan pestisida/ insektisida kimia sebagai pilihan alternatif. Adapun racun yang bisa Kamu gunakan adalah seperti: Curacron 50 EC, Diasinon 60 EC, atau Bayrusil 35 EC dengan dosis yang tertera dilabel produk.

Panen dan Pasca Panen

Umur Bawang Merah Siap Panen

Memeriksa tanda-tanda bawang merah telah siap panen ketika tanaman telah mencapai usia sekitar 60-70 hari setelah tanam. Adapun Ciri-ciri bawang merah yang siap panen antara lain:

  1. Daun bawang merah mulai menguning dan rebah ke tanah.
  2. Batang bawang merah mulai mengering dan berwarna coklat.
  3. Umbi bawang merah mulai membesar dan terlihat di permukaan tanah.

Teknik Panen yang Tepat:

Panen bawang merah sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat udara tidak terlalu panas. Gunakan cangkul atau garpu kecil untuk mengangkat umbi bawang merah dengan hati-hati agar tidak rusak. Hindari menarik batang bawang merah karena dapat merusak umbi.

Menjemur Bawang Merah:

Setelah panen, bersihkan sisa tanah dari umbi bawang merah. Jemur bawang merah di bawah sinar matahari langsung selama 3-5 hari hingga benar-benar kering. Pastikan bawang merah terpapar sinar matahari secara merata agar kering sempurna.

Penyimpanan Bawang Merah:

Simpan bawang merah di tempat yang kering, sejuk, dan memiliki ventilasi yang baik. Gunakan rak atau keranjang untuk menyimpan bawang merah agar tidak bertumpuk dan mudah terkena udara. Hindari menyimpan bawang merah di tempat yang lembab atau terkena sinar matahari langsung.

Kesimpulan

Menanam bawang merah dari biji merupakan proses yang membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan pengetahuan yang memadai. Namun, kepuasan dan manfaat yang diperoleh sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Bawang merah hasil panen sendiri lebih segar, bebas pestisida, dan memiliki rasa yang lebih istimewa.

Melalui panduan ini, Anda telah dilengkapi dengan pengetahuan dan langkah-langkah praktis untuk memulai petualangan menanam bawang merah dari biji. Ingatlah untuk selalu memperhatikan kondisi tanaman, melakukan perawatan dengan tepat, dan memanen pada waktu yang optimal. Demikianlah artikel tentang cara menanam bawang merah dari biji sampai panen ini, semoga bermanfaat.

Nabil Zaydan
Nabil Zaydan Assalamu 'Alaikum. Halo, saya Nabil Zaydan, seorang petani dan peternak dengan lebih dari 10 tahun pengalaman. Saya tertarik dengan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha saya dan membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca setia blog ini.

Posting Komentar