NdmSCJofn5qcY44UfTlhclVnBp3RL3BTYoA8yFLJ
Bookmark

Insektisida yang Ampuh untuk Basmi Walang Sangit

Insektisida yang Ampuh untuk Basmi Walang Sangit
Sumber foto: VinySouza (canva.com)

Nabil Zaydan - Walang Sangit atau biasa juga disebut Belalang Kayu merupakan serangga yang seringkali mengganggu kebun dan lahan pertanian dan memiliki bau yang luar biasa menyengat. Serangga ini dapat merusak tanaman dan tumbuhan dengan cara memakan daun dan batang tanaman. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan insektisida yang ampuh untuk membasminya. Artikel ini akan membahas berbagai jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengatasi serangga satu ini.

Apa itu Walang Sangit?

Walang Sangit adalah sejenis serangga yang termasuk dalam keluarga Tettigoniidae dan memiliki nama latin Cyrtacanthacris tatarica. Serangga ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, bisa mencapai 6-7 cm dengan warna tubuh yang cenderung kecoklatan dan banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di daerah yang memiliki banyak pepohonan dan semak belukar.

Walang Sangit memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari serangga lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah suaranya yang sangat nyaring dan khas, yang dihasilkan oleh sayap belalang yang digesekkan bersama-sama. Suara tersebut digunakan untuk menarik perhatian pasangan atau untuk menakut-nakuti predator.

Serangga ini juga dikenal sebagai hama bagi tanaman, terutama tanaman padi. Serangga ini dapat memakan daun tanaman padi dan merusak hasil panen. Oleh karena itu, banyak petani yang menggunakan insektisida untuk membasminya agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik dan panen menjadi lebih banyak. Namun, penggunaan insektisida harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk penggunaan agar tidak membahayakan kesehatan manusia dan hewan lainnya serta meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.

Dampak Walang Sangit pada Tanaman

Walang Sangit merupakan serangga herbivora yang memiliki dampak buruk pada pertanian. Mereka seringkali memakan daun dan batang tanaman, yang dapat merusak struktur tanaman dan mengurangi hasil panen. Serangga ini memakan tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun dan batang tanaman, sehingga membuat tanaman menjadi layu dan mati.

Selain itu, ia juga dapat menularkan virus ke tanaman, yang dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Virus yang ditularkan biasanya menyebabkan gejala seperti bercak daun, keriput, dan klorosis pada tanaman. Jika tidak segera diatasi, infeksi virus dapat menyebar ke seluruh tanaman dan menyebabkan kerugian yang signifikan pada hasil panen.

Dampak serangga ini pada tanaman tidak hanya dapat terlihat pada penurunan kualitas hasil panen, tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tanaman yang dihasilkan. Tanaman yang terinfeksi biasanya menghasilkan buah yang cacat dan tidak layak konsumsi. Selain itu, infeksi yang ditimbulkannya juga dapat mengurangi produksi bunga dan buah pada tanaman.

Oleh karena itu, pengendaliannya sangat penting dilakukan pada pertanian. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida yang tepat dan menggunakan teknik budidaya yang benar. Selain itu, upaya pencegahan seperti menjaga kebersihan kebun dan membuang sisa-sisa tanaman yang terinfeksi juga dapat membantu mengurangi populasi serangga ini.

Dalam studi ilmiah, terbukti bahwa populasi walang sangit dapat meningkat secara signifikan pada saat musim hujan. Hal ini disebabkan karena ia membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pada saat musim hujan, disarankan untuk melakukan pengendalian dengan lebih intensif.

Jenis-Jenis Insektisida untuk Mengatasi Walang Sangit

Berikut ini adalah beberapa jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengatasi walang sangit:

1. Insektisida Organik

Insektisida organik adalah jenis insektisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti minyak kelapa, minyak biji neem, dan ekstrak daun mimba. Insektisida organik aman untuk digunakan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan. Selain itu, insektisida organik juga dapat mempertahankan keseimbangan ekosistem dan meminimalkan risiko terjadinya resistensi serangga terhadap insektisida.

Keuntungan menggunakan insektisida organik adalah tidak adanya residu insektisida pada tanaman yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan peliharaan. Selain itu, insektisida organik juga tidak mempengaruhi kualitas dan rasa dari produk tanaman.

Namun, kelemahan dari insektisida organik adalah kurang efektif dalam membunuh walang sangit yang merupakan salah satu hama utama bagi tanaman. Walang sangit memiliki tubuh yang keras dan kuat sehingga sulit untuk dibasmi oleh insektisida organik yang hanya memiliki efek kontak dan tidak memiliki efek sistemik.

Oleh karena itu, jika ingin menggunakan insektisida organik sebagai alternatif insektisida sintetis, pastikan untuk memilih jenis insektisida yang sesuai dengan target hama yang ingin dibasmi. Selain itu, pastikan juga untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang dianjurkan agar penggunaan insektisida organik dapat memberikan efek yang maksimal dalam membunuh hama tanaman.

2. Insektisida Kimia

Insektisida kimia merupakan salah satu jenis insektisida yang paling umum digunakan dalam pertanian. Insektisida kimia terbuat dari bahan-bahan kimia seperti karbofuran, diazinon, dan malathion. Insektisida ini lebih efektif dalam membunuh walang sangit dibandingkan dengan jenis insektisida lainnya. Insektisida kimia bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf serangga sehingga serangga tersebut mati.

Meskipun lebih efektif dalam membunuh walang sangit, penggunaan insektisida kimia juga memiliki efek samping yang harus diperhatikan. Beberapa efek samping dari penggunaan insektisida kimia adalah pencemaran lingkungan dan kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan terjadi ketika insektisida yang digunakan tidak diserap oleh tanaman dan terbawa oleh air hujan ke sungai atau danau, yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem air. Kesehatan manusia juga dapat terpengaruh akibat penggunaan insektisida kimia, seperti iritasi kulit, sesak napas, dan sakit kepala.

Oleh karena itu, penggunaan insektisida kimia sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk penggunaan. Pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri saat mengaplikasikan insektisida kimia dan jangan mengaplikasikan insektisida pada saat angin kencang. Selain itu, penggunaan insektisida kimia juga sebaiknya dikombinasikan dengan cara pengendalian hama alami seperti penggunaan insektisida nabati atau pemangkasan tanaman yang terinfeksi.

3. Insektisida Nabati

Insektisida yang Ampuh untuk Basmi Walang Sangit
Ilustrasi: Neem Oil. Sumber foto: Mukesh-kumar (canva.com)

Insektisida nabati merupakan salah satu jenis insektisida yang aman bagi lingkungan dan manusia, karena bahan-bahannya berasal dari bahan alami seperti daun, bunga, atau akar tanaman. Insektisida nabati juga terbukti efektif dalam mengatasi serangan hama, salah satunya adalah hama walang sangit.

Serangga satu ini dikenal sebagai salah satu hama yang sulit dikendalikan karena bisa berkembang biak dengan sangat cepat dan merusak tanaman dalam waktu singkat. Namun, insektisida nabati seperti minyak neem, serai, atau bawang putih, dapat membantu mengatasi serangan hama walang sangit dengan cara mengganggu sistem saraf hama sehingga hama tidak mampu bertahan hidup.

Minyak neem, misalnya, mengandung azadirachtin yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serangga dewasa serta mencegah serangga betina menghasilkan telur. Sedangkan, serai mengandung senyawa citronella yang memancarkan aroma yang tidak disukai oleh walang sangit sehingga akan menjauh dari tanaman yang diaplikasikan serai.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan insektisida nabati juga memerlukan penggunaan yang tepat dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu, penggunaan insektisida nabati tidak selalu menjamin keberhasilan dalam mengatasi serangan hama, terutama jika serangan hama sudah parah. Jadi, bijaklah memilah dan memilih cara penanganan hama walang sangit yang paling cocok untukmu.

Cara Menggunakan Insektisida dengan Benar

Walang sangit adalah salah satu hama tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman. Untuk mengatasi serangannya, penggunaan insektisida menjadi salah satu solusi yang efektif. Namun, penggunaan insektisida yang tidak benar dapat berdampak buruk bagi tanaman dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menggunakan insektisida dengan benar.

Baca Juga: Gejala Serangan Walang Sangit: Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasinya

Pilih jenis insektisida yang tepat

Sebelum menggunakan insektisida, pastikan untuk memilih jenis insektisida yang sesuai dengan target hama yang ingin dibasmi. Pilih insektisida yang dapat efektif membunuh walang sangit dan aman untuk digunakan pada jenis tanaman yang dituju.

Gunakan dosis yang tepat

Setiap jenis insektisida memiliki dosis yang berbeda-beda. Pastikan untuk membaca label pada kemasan insektisida dan mengikuti dosis yang dianjurkan. Jangan menggunakan insektisida dalam dosis yang lebih besar atau lebih kecil dari yang dianjurkan.

Aplikasikan insektisida pada waktu yang tepat

Waktu aplikasi insektisida juga sangat penting. Aplikasikan insektisida pada waktu yang tepat, yaitu saat serangan walang sangit sedang aktif dan tanaman sedang dalam kondisi baik. Hindari mengaplikasikan insektisida pada waktu yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Gunakan alat pelindung diri

Insektisida mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung saat mengaplikasikan insektisida. Hindari menghirup insektisida atau menyentuhnya langsung dengan kulit.

Jangan sembarangan membuang sisa insektisida

Setelah menggunakan insektisida, jangan sembarangan membuang sisa insektisida. Sisa insektisida yang dibuang ke lingkungan dapat mencemari tanah dan air serta membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pastikan untuk membuang sisa insektisida pada tempat yang sesuai, seperti tempat pembuangan yang telah disediakan.

Jangan menggunakan insektisida terlalu sering

Penggunaan insektisida yang terlalu sering dapat membahayakan lingkungan dan juga menjadi penyebab terjadinya resistensi hama terhadap insektisida. Gunakan insektisida dengan bijak dan hanya saat diperlukan.

Insektisida Pilihan untuk Basmi Walang Sangit

Berikut adalah beberapa insektisida yang dapat digunakan untuk membasmi serangga walang sangit:

1. Fipronil

Fipronil adalah insektisida kimia yang efektif dalam membunuh walang sangit. Insektisida ini bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf serangga sehingga serangga tidak bisa bergerak dan akhirnya mati. Fipronil biasanya dijual dalam bentuk cairan yang dapat disemprotkan pada tanaman.

2. Imidacloprid

Imidacloprid adalah insektisida kimia yang juga efektif dalam membunuh walang sangit. Insektisida ini bekerja dengan cara merusak sistem saraf serangga sehingga serangga tidak bisa bergerak dan akhirnya mati. Imidacloprid biasanya dijual dalam bentuk granul atau cairan yang dapat disemprotkan pada tanaman.

3. Abamectin

Insektisida ini bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf serangga sehingga serangga tidak bisa bergerak dan akhirnya mati. Abamectin biasanya dijual dalam bentuk cairan atau bubuk yang dapat disemprotkan pada tanaman.

4. Neem Oil

Neem oil adalah minyak yang diekstrak dari biji pohon neem (Azadirachta indica). Minyak ini telah digunakan selama berabad-abad sebagai bahan aktif dalam berbagai produk pertanian, termasuk insektisida dan fungisida.

Neem oil dikenal sebagai insektisida alami yang efektif untuk membunuh berbagai jenis serangga, termasuk walang sangit. Cara kerja neem oil sebagai insektisida adalah dengan menghambat pertumbuhan serangga, mengganggu sistem pencernaan serangga, dan menghambat kemampuan serangga dalam menghasilkan telur.

Kesimpulan

Walang Sangit merupakan serangga yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Penggunaan insektisida yang tepat dan efektif dapat membantu mengendalikan populasi walang sangit dan mencegah kerusakan pada tanaman. Namun, penggunaan insektisida harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan agar tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Apakah insektisida dapat membunuh semua serangga di sekitar tanaman?

Tidak semua serangga adalah hama bagi tanaman, beberapa serangga juga membantu membuahi bunga dan mempertahankan keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih jenis insektisida yang sesuai dengan target hama yang ingin dibasmi.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk insektisida bereaksi?

Waktu yang dibutuhkan untuk insektisida bereaksi berbeda-beda tergantung pada jenis insektisida dan tingkat keparahan serangan hama. Biasanya, reaksi terhadap insektisida dapat terlihat dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari setelah aplikasi.

Apakah insektisida aman untuk digunakan di dekat anak-anak dan hewan peliharaan?

Insektisida mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan menggunakan alat pelindung diri saat mengaplikasikan insektisida. Jika mungkin, hindari penggunaan insektisida di dekat anak-anak dan hewan peliharaan.

Bisakah penggunaan insektisida berlebihan menyebabkan kerusakan tanaman?

Ya, penggunaan insektisida yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman. Insektisida yang digunakan secara berlebihan dapat merusak sel-sel tanaman dan menghambat pertumbuhan tanaman.

Apakah insektisida dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan serangan hama?

Iya, insektisida dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan serangan hama. Namun, penggunaan insektisida sebagai tindakan pencegahan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Posting Komentar

Posting Komentar