Insektisida yang Ampuh untuk Basmi Walang Sangit

Table of Contents

Insektisida yang Ampuh untuk Basmi Walang Sangit
Sumber foto: VinySouza (canva.com)

Nabil Zaydan - Walang sangit, yang kerap disebut juga belalang kayu, adalah salah satu hama yang paling sering ditemukan di lahan pertanian. Serangga berbau tajam ini dikenal suka menghisap cairan pada batang, daun, dan bulir padi, sehingga dapat menurunkan hasil panen secara signifikan. Saat populasinya tinggi, serangan walang sangit bisa membuat bulir padi menjadi hampa dan menurunkan kualitas gabah.

Untuk mencegah kerugian yang lebih besar, petani perlu melakukan pengendalian sejak dini. Salah satu langkah yang paling umum dilakukan adalah menggunakan insektisida yang terbukti efektif membasmi hama ini. Namun, pemilihannya tidak boleh sembarangan, jenis insektisida harus disesuaikan dengan tingkat serangan dan kondisi lahan.

Dalam artikel ini, penulis akan membahas beberapa pilihan insektisida yang bisa digunakan untuk menekan populasi walang sangit, lengkap dengan cara aplikasinya agar hasilnya lebih optimal dan tetap aman bagi lingkungan.

Apa itu Walang Sangit?

Walang Sangit Walang sangit (Cyrtacanthacris tatarica) adalah serangga dari keluarga Tettigoniidae yang sering menjadi musuh utama petani padi. Tubuhnya berwarna kecokelatan dengan ukuran sekitar 6–7 cm, dan banyak ditemukan di daerah tropis yang lembap serta penuh vegetasi.

Serangga ini dikenal lewat suaranya yang nyaring, dihasilkan dari gesekan sayap untuk menarik pasangan atau mengusir musuh. Namun di balik itu, walang sangit bisa sangat merugikan karena mengisap cairan bulir padi muda, membuat biji menjadi hampa dan menurunkan hasil panen.

Untuk mengendalikannya, petani biasanya memakai insektisida atau metode alami seperti menanam tanaman refugia dan melakukan tanam serempak. Cara-cara ini membantu menekan populasi hama tanpa merusak lingkungan.

Dampak Walang Sangit pada Tanaman

Walang sangit dikenal sebagai serangga herbivora yang bisa menimbulkan kerugian besar bagi petani. Hama ini menyerang dengan cara mengisap cairan dari daun dan batang tanaman, menyebabkan jaringan tanaman rusak, layu, hingga mati. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terganggu dan hasil panen menurun.

Selain merusak secara fisik, walang sangit juga berpotensi menularkan virus tanaman. Infeksi ini biasanya ditandai dengan bercak daun, daun keriput, dan klorosis (warna daun menguning). Jika tidak segera dikendalikan, virus dapat menyebar ke seluruh area tanam dan menurunkan kualitas serta kuantitas hasil produksi. Buah atau bulir yang dihasilkan sering kali cacat dan tidak layak konsumsi.

Upaya pengendalian perlu dilakukan sejak dini. Petani dapat menggunakan insektisida sesuai dosis anjuran, disertai penerapan budidaya sehat seperti menjaga kebersihan lahan, memusnahkan sisa tanaman yang terinfeksi, dan melakukan rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup hama.

Menariknya, hasil studi menunjukkan populasi walang sangit meningkat pesat pada musim hujan karena mereka membutuhkan kelembapan tinggi untuk berkembang biak. Karena itu, periode tersebut menjadi waktu paling krusial untuk melakukan pengendalian secara lebih intensif.

Jenis-Jenis Insektisida untuk Mengatasi Walang Sangit

Berikut ini adalah beberapa jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengatasi walang sangit:

1. Insektisida Organik

Salah satu cara yang kini banyak dipilih petani dalam mengendalikan hama seperti walang sangit adalah menggunakan insektisida organik. Jenis insektisida ini dibuat dari bahan alami seperti minyak kelapa, minyak biji neem (nimba), atau ekstrak daun mimba, sehingga lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Keunggulan utama insektisida organik terletak pada keamanannya terhadap tanaman dan ekosistem. Penggunaannya tidak meninggalkan residu berbahaya di hasil panen, tidak mencemari air tanah, dan tetap menjaga keseimbangan populasi serangga alami. Selain itu, produk tanaman juga tetap memiliki rasa dan kualitas yang baik.

Namun, ada keterbatasan yang perlu diperhatikan. Insektisida organik kurang efektif untuk hama yang memiliki lapisan tubuh keras seperti walang sangit. Jenis hama ini biasanya lebih tahan terhadap bahan alami karena insektisida organik bekerja hanya melalui kontak langsung, bukan secara sistemik seperti insektisida sintetis.

Meski begitu, insektisida organik tetap dapat menjadi pilihan tepat bila digunakan dengan cara dan dosis yang sesuai. Petani disarankan memilih produk yang memang diformulasikan khusus untuk jenis hama target, serta mengikuti petunjuk pemakaian agar hasil pengendalian tetap optimal tanpa merusak lingkungan.

2. Insektisida Kimia

Insektisida kimia masih menjadi pilihan utama banyak petani dalam mengendalikan hama walang sangit karena dinilai cepat dan efektif. Bahan aktif seperti karbofuran, diazinon, dan malathion bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf serangga, sehingga hama cepat mati setelah kontak atau terpapar zat tersebut.

Namun, di balik efektivitasnya, penggunaan insektisida kimia perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Jika digunakan berlebihan atau tidak sesuai dosis, residu bahan kimia dapat mencemari tanah dan air, bahkan berdampak pada ekosistem sungai dan danau di sekitar lahan. 

Dari sisi kesehatan, paparan insektisida juga dapat menimbulkan efek seperti iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan sakit kepala, terutama jika pengguna tidak memakai pelindung diri.

Untuk meminimalkan risiko, insektisida kimia sebaiknya diaplikasikan sesuai petunjuk label, menggunakan alat pelindung diri lengkap, dan tidak dilakukan saat angin kencang agar semprotan tidak menyebar ke area lain. 

Selain itu, petani disarankan mengombinasikan penggunaan bahan kimia dengan metode pengendalian hayati, seperti pemanfaatan insektisida nabati atau pemangkasan tanaman yang terinfeksi. Pendekatan terpadu ini tidak hanya menjaga produktivitas tanaman, tetapi juga membantu menciptakan sistem pertanian yang lebih aman dan berkelanjutan.

3. Insektisida Nabati

Insektisida yang Ampuh untuk Basmi Walang Sangit
Ilustrasi: Neem Oil. Sumber foto: Mukesh-kumar (canva.com)

Salah satu cara ramah lingkungan untuk mengendalikan hama walang sangit adalah menggunakan insektisida nabati. Jenis insektisida ini terbuat dari bahan alami seperti daun, bunga, atau akar tanaman, sehingga aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan.

Hama walang sangit dikenal cepat berkembang biak dan sulit dikendalikan jika sudah menyerang. Namun, beberapa bahan alami terbukti efektif menekan populasinya. Minyak neem, misalnya, mengandung zat aktif azadirachtin yang mampu menghambat pertumbuhan serangga dan mencegah induk betina bertelur. 

Sementara itu, serai dengan kandungan citronella menghasilkan aroma kuat yang tidak disukai walang sangit, sehingga serangga menjauh dari tanaman.

Selain itu, ekstrak bawang putih juga sering digunakan karena mampu mengganggu sistem saraf serangga, membuatnya lemah dan akhirnya mati.

Meski aman, penggunaan insektisida nabati tetap perlu dilakukan dengan dosis yang tepat dan rutin. Efeknya biasanya tidak secepat insektisida kimia, tetapi bila diterapkan secara konsisten, hasilnya cukup efektif dan jauh lebih berkelanjutan bagi ekosistem pertanian.

Cara Menggunakan Insektisida dengan Benar

Walang sangit adalah salah satu hama tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman. Untuk mengatasi serangannya, penggunaan insektisida menjadi salah satu solusi yang efektif. Namun, penggunaan insektisida yang tidak benar dapat berdampak buruk bagi tanaman dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menggunakan insektisida dengan benar.

Pilih jenis insektisida yang tepat

Sebelum menggunakan insektisida, pastikan untuk memilih jenis insektisida yang sesuai dengan target hama yang ingin dibasmi. Pilih insektisida yang dapat efektif membunuh walang sangit dan aman untuk digunakan pada jenis tanaman yang dituju.

Gunakan dosis yang tepat

Setiap jenis insektisida memiliki dosis yang berbeda-beda. Pastikan untuk membaca label pada kemasan insektisida dan mengikuti dosis yang dianjurkan. Jangan menggunakan insektisida dalam dosis yang lebih besar atau lebih kecil dari yang dianjurkan.

Aplikasikan insektisida pada waktu yang tepat

Waktu aplikasi insektisida juga sangat penting. Aplikasikan insektisida pada waktu yang tepat, yaitu saat serangan walang sangit sedang aktif dan tanaman sedang dalam kondisi baik. Hindari mengaplikasikan insektisida pada waktu yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Gunakan alat pelindung diri

Insektisida mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung saat mengaplikasikan insektisida. Hindari menghirup insektisida atau menyentuhnya langsung dengan kulit.

Jangan sembarangan membuang sisa insektisida

Setelah menggunakan insektisida, jangan sembarangan membuang sisa insektisida. Sisa insektisida yang dibuang ke lingkungan dapat mencemari tanah dan air serta membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pastikan untuk membuang sisa insektisida pada tempat yang sesuai, seperti tempat pembuangan yang telah disediakan.

Jangan menggunakan insektisida terlalu sering

Penggunaan insektisida yang terlalu sering dapat membahayakan lingkungan dan juga menjadi penyebab terjadinya resistensi hama terhadap insektisida. Gunakan insektisida dengan bijak dan hanya saat diperlukan.

Insektisida Pilihan untuk Basmi Walang Sangit

Berikut adalah beberapa insektisida yang dapat digunakan untuk membasmi serangga walang sangit:

1. Fipronil

Fipronil adalah insektisida kimia yang efektif dalam membunuh walang sangit. Insektisida ini bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf serangga sehingga serangga tidak bisa bergerak dan akhirnya mati. Fipronil biasanya dijual dalam bentuk cairan yang dapat disemprotkan pada tanaman.

2. Imidacloprid

Imidacloprid adalah insektisida kimia yang juga efektif dalam membunuh walang sangit. Insektisida ini bekerja dengan cara merusak sistem saraf serangga sehingga serangga tidak bisa bergerak dan akhirnya mati. Imidacloprid biasanya dijual dalam bentuk granul atau cairan yang dapat disemprotkan pada tanaman.

3. Abamectin

Insektisida ini bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf serangga sehingga serangga tidak bisa bergerak dan akhirnya mati. Abamectin biasanya dijual dalam bentuk cairan atau bubuk yang dapat disemprotkan pada tanaman.

4. Neem Oil

Neem oil adalah minyak yang diekstrak dari biji pohon neem (Azadirachta indica). Minyak ini telah digunakan selama berabad-abad sebagai bahan aktif dalam berbagai produk pertanian, termasuk insektisida dan fungisida.

Neem oil dikenal sebagai insektisida alami yang efektif untuk membunuh berbagai jenis serangga, termasuk walang sangit. Cara kerja neem oil sebagai insektisida adalah dengan menghambat pertumbuhan serangga, mengganggu sistem pencernaan serangga, dan menghambat kemampuan serangga dalam menghasilkan telur.

Kesimpulan

Walang Sangit merupakan serangga yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Penggunaan insektisida yang tepat dan efektif dapat membantu mengendalikan populasi walang sangit dan mencegah kerusakan pada tanaman. Namun, penggunaan insektisida harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan agar tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Apakah insektisida dapat membunuh semua serangga di sekitar tanaman?

Tidak semua serangga adalah hama bagi tanaman, beberapa serangga juga membantu membuahi bunga dan mempertahankan keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih jenis insektisida yang sesuai dengan target hama yang ingin dibasmi.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk insektisida bereaksi?

Waktu yang dibutuhkan untuk insektisida bereaksi berbeda-beda tergantung pada jenis insektisida dan tingkat keparahan serangan hama. Biasanya, reaksi terhadap insektisida dapat terlihat dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari setelah aplikasi.

Apakah insektisida aman untuk digunakan di dekat anak-anak dan hewan peliharaan?

Insektisida mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan menggunakan alat pelindung diri saat mengaplikasikan insektisida. Jika mungkin, hindari penggunaan insektisida di dekat anak-anak dan hewan peliharaan.

Bisakah penggunaan insektisida berlebihan menyebabkan kerusakan tanaman?

Ya, penggunaan insektisida yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman. Insektisida yang digunakan secara berlebihan dapat merusak sel-sel tanaman dan menghambat pertumbuhan tanaman.

Apakah insektisida dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan serangan hama?

Iya, insektisida dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan serangan hama. Namun, penggunaan insektisida sebagai tindakan pencegahan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Nabil Zaydan
Nabil Zaydan Assalamu 'Alaikum. Halo, saya Nabil Zaydan, seorang petani dan peternak dengan lebih dari 10 tahun pengalaman. Saya tertarik dengan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha saya dan membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca setia blog ini.

Posting Komentar