NdmSCJofn5qcY44UfTlhclVnBp3RL3BTYoA8yFLJ
Bookmark

Gejala Serangan Walang Sangit: Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasinya

Gejala Serangan Walang Sangit Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasinya
Sumber foto: Schottleitner (canva.com)

Gejala serangan walang sangit - Walang sangit adalah serangga kecil berukuran sekitar 1 cm yang termasuk ke dalam ordo Hemiptera. Serangga ini memiliki warna hijau kecokelatan dan cenderung aktif pada musim kemarau. Serangga ini menyerang bagian ujung daun, bunga, dan buah tanaman dengan cara menghisap cairan pada tanaman. Serangan hama satu ini dapat menyebabkan rusaknya jaringan pada bagian tanaman yang diserang dan mengurangi produktivitas tanaman. Berikut ini adalah beberapa gejala serangan walang sangit yang perlu Kamu ketahui.

Gejala Serangan Pada Tanaman

Ketika hama menyerang tanaman, terdapat beberapa gejala serangan yang dapat dikenali, di antaranya:

1. Penguningan Daun

Penguningan daun adalah gejala serangan walang sangit yang terjadi ketika daun tanaman berubah menjadi kuning dan mati. Hal ini dapat terjadi karena hama ini menyerang dan memakan jaringan tanaman sehingga mengganggu fotosintesis.

Pada tahap awal, penguningan daun biasanya terjadi pada bagian daun yang lebih tua atau pada bagian tanaman yang terpapar sinar matahari secara langsung. Namun, jika serangannya terus berlanjut, maka daun yang lebih muda juga dapat terkena penguningan.

Penguningan daun dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil panen tanaman. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengenali gejala serangan dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

2. Penurunan Produksi

Penurunan produksi merupakan salah satu dampak negatif dari serangan walang sangit. Serangannya dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga mengurangi produksi pada tanaman yang diserang.

Hama ini akan menghisap cairan pada bagian tanaman yang vital, seperti buah dan biji, yang merupakan bagian tanaman yang dibutuhkan untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Ketika bagian tanaman tersebut rusak, maka produksi tanaman akan berkurang.

Selain itu, serangan hama ini juga dapat mempengaruhi kualitas produk pertanian yang dihasilkan. Buah atau biji yang terinfeksi cenderung mengalami kerusakan dan cacat, sehingga tidak dapat memenuhi standar kualitas yang diinginkan.

3. Kerusakan pada Bunga dan Buah

Serangan walang sangit dapat menyebabkan kerusakan pada bunga dan buah. Serangga ini menghisap cairan pada bunga dan buah tanaman, sehingga menyebabkan buah tidak berkembang dengan baik dan bahkan menjadi cacat. Hal ini menyebabkan kualitas dan kuantitas hasil panen menurun, yang pada akhirnya merugikan petani.

Kerusakan pada bunga dan buah dapat berdampak pada keseluruhan siklus hidup tanaman. Serangga ini menyebabkan bunga menjadi tidak berkembang dengan baik dan pada akhirnya tidak berbuah dengan baik. Buah yang terinfeksi bisa menjadi kecil, cacat, dan bahkan membusuk sehingga tidak dapat dipanen dan dijual.

Selain itu, serangan hama ini pada buah juga dapat menyebabkan kualitas buah menurun. Buah yang terinfeksi akan kehilangan rasa dan aroma yang seharusnya dimiliki, sehingga nilai jualnya turun. Kerusakan pada bunga dan buah juga dapat berdampak pada ekonomi petani, karena hasil panen yang menurun dapat mengurangi pendapatan mereka.

4. Tanaman Menjadi Lebih Mudah Layu

Walang sangit tidak hanya membuat daun dan buah tanaman menjadi keriput dan rusak, tetapi juga dapat membuat tanaman menjadi lebih mudah layu dan tidak tahan terhadap kekeringan. Hal ini terjadi karena ia menghisap cairan sehingga tanaman kekurangan air dan nutrisi.

Ketika menghisap cairan pada tanaman, maka cairan tersebut sebenarnya adalah air dan nutrisi yang sangat penting bagi kehidupan tanaman. Apabila cairan tersebut diambil terus menerus, maka tanaman akan mengalami kekurangan air dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Akibatnya, tanaman akan menjadi lebih mudah layu dan tidak tahan terhadap kekeringan. Selain itu, tanaman juga menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit dan hama lainnya yang dapat menyerang tanaman yang tidak sehat.

Penyebab Serangan Pada Tanaman

Saat musim kemarau, serangga menjadi lebih aktif dan cenderung menyerang tanaman. Beberapa penyebab serangan hama ini pada tanaman antara lain:

1. Kondisi Cuaca yang Kering dan Panas

Serangga lebih aktif pada saat cuaca kering dan panas. Pada kondisi cuaca seperti ini, tanaman menjadi lebih rentan diserang oleh serangga penghisap seperti walang sangit ini.

2. Kekurangan Nutrisi

Tanaman yang kekurangan nutrisi atau tidak terawat dengan baik, menjadi lebih rentan diserang oleh hama dan penyakit termasuk walang sangit. Oleh karena itu, pemupukan dan perawatan tanaman yang tepat diperlukan untuk mencegah serangan hama pada tanaman.

3. Lingkungan yang Lembab

Hama ini biasanya muncul pada saat lingkungan yang lembab seperti saat musim hujan. Serangga ini merasa nyaman pada lingkungan yang lembab dan menjadi lebih aktif dalam menyerang tanaman.

Cara Mengatasi Serangan Walang Sangit

Gejala Serangan Walang Sangit Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi foto: Petani menyemprotkan pestisida nabati pada tanaman terserang hama. Sumber foto: Fotokostic (canva.com)

Untuk mengatasi serangan walang sangit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Menggunakan Insektisida

Menggunakan insektisida adalah salah satu cara efektif dalam mengatasi serangan walang sangit. Insektisida yang digunakan biasanya berbentuk semprotan yang bisa disemprotkan langsung ke tanaman yang terinfeksi. Insektisida ini bekerja dengan cara membunuh serangga yang menyerang tanaman.

Penggunaan insektisida harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Selain itu, petani juga perlu memperhatikan dosis yang digunakan agar tidak merusak tanaman. Beberapa jenis insektisida yang sering digunakan untuk mengatasi serangan hama ini antara lain insektisida berbahan aktif abamektin, karbaril, dan kloropirifos.

Namun, penggunaan insektisida juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, petani perlu mempertimbangkan penggunaan insektisida dengan bijak dan hanya digunakan jika tidak ada cara lain yang lebih efektif dalam mengatasi serangan hama ini pada tanaman.

Artikel menarik lainnya: Habitat dan Siklus Hidup Walang Sangit yang Wajib Kamu Ketahui

2. Membuat Perangkap

Selain menggunakan insektisida, cara lain yang dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan walang sangit pada tanaman adalah dengan membuat perangkap. Perangkap ini dapat menangkap dan mencegah hama ini merusak tanaman lebih lanjut.

Untuk membuat perangkap, Anda dapat memasang jaring-jaring di atas tanaman yang diserang. Pastikan jaring-jaring tersebut terpasang dengan rapi dan menutupi seluruh bagian tanaman yang terinfeksi. Jaring-jaring yang digunakan harus memiliki lubang yang kecil sehingga hama ini tidak dapat melewati celah tersebut.

Perangkap sebaiknya dipasang di malam hari, ketika walang sangit paling aktif. Pada pagi hari, perangkap tersebut dapat diangkat dan hama yang terperangkap kemudian dibuang. Dengan membuat perangkap, Kamu tidak hanya membantu mengendalikan serangan hama pada tanaman, tetapi juga mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia.

3. Menggunakan Pestisida Nabati

Selain menggunakan insektisida, petani juga dapat menggunakan pestisida nabati untuk membantu membasmi hama ini. Pestisida nabati merupakan bahan-bahan alami yang diambil dari tumbuhan atau mikroorganisme yang digunakan untuk membunuh hama atau penyakit pada tanaman.

Salah satu pestisida nabati yang dapat digunakan untuk membantu mengendalikan serangan walang sangit adalah ekstrak daun pepaya. Daun pepaya mengandung senyawa alkaloid yang bersifat toksik bagi serangga, sehingga dapat membantu membasmi hama ini pada tanaman.

Untuk membuat pestisida nabati dari daun pepaya, caranya cukup mudah. Pertama, petik daun pepaya yang masih muda dan segar. Kemudian, cuci daun pepaya dengan air bersih dan tumbuk sampai halus. Setelah itu, campurkan dengan air dan saring menggunakan kain atau saringan halus. Pestisida nabati dari daun pepaya siap digunakan untuk disemprotkan pada tanaman yang terinfeksi.

Selain ekstrak daun pepaya, masih banyak lagi pestisida nabati yang dapat digunakan untuk membantu mengendalikan serangan walang sangit, seperti ekstrak bawang putih, cengkeh, atau jahe. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan pestisida nabati juga perlu dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan agar tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman atau kesehatan manusia.

4. Membersihkan Area Sekitar Tanaman

Membersihkan area sekitar tanaman adalah salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan walang sangit. Tanaman yang tumbuh di area yang bersih dan bebas dari gulma dan sampah cenderung lebih sehat dan kuat untuk melawan serangan serangga.

Gulma dan sampah yang menumpuk di sekitar tanaman dapat menjadi tempat persembunyian dan berkembang biak bagi walang sangit. Serangga ini biasanya suka berada di area yang lembab dan gelap. Dengan membersihkan area sekitar tanaman secara teratur, Kamu dapat mengurangi jumlah tempat persembunyian dan berkembang biaknya sehingga dapat mengurangi risiko serangan pada tanaman.

Membersihkan area sekitar tanaman dapat dilakukan dengan cara memotong rumput dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman, membersihkan sisa-sisa daun dan ranting yang terjatuh, serta menghapus sampah atau benda-benda yang tidak berguna yang ada di sekitar tanaman. Selain itu, pastikan juga untuk menjaga kebersihan alat-alat pertanian yang digunakan agar tidak membawa serangga atau penyakit dari tanaman lain ke tanaman yang sedang ditanam.

5. Menggunakan Predator Alami

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan walang sangit adalah dengan menggunakan predator alami. Predator alami adalah hewan yang memakan serangga, sehingga dapat membantu mengurangi populasinya pada tanaman.

Beberapa predator alami yang efektif untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman antara lain seperti laba-laba, kepik hijau, kumbang sembah, dan belalang hijau. Kepik hijau, misalnya, dikenal sebagai predator alami yang paling efektif untuk mengendalikan serangan walang sangit pada tanaman padi.

Selain itu, petani juga dapat menggunakan mikroba atau jamur sebagai predator alami. Mikroba atau jamur ini dapat diaplikasikan pada tanaman yang terinfeksi, sehingga dapat membantu membasmi serangga tersebut secara alami.

Penggunaan predator alami sebagai cara pengendalian serangan hama pada tanaman memiliki keuntungan yang cukup besar, yaitu tidak merusak lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, cara ini juga dapat membantu memperbaiki ekosistem di sekitar tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan predator alami tidak selalu efektif. Keefektifannya tergantung pada berbagai faktor seperti jenis tanaman yang diserang, tingkat keparahan, serta lingkungan sekitar tanaman.

Penggunaan predator alami juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, penggunaan predator alami tidak selalu dapat memberikan hasil yang sama dengan penggunaan insektisida kimia.

6. Menjaga Kelembaban Tanah

Menjaga kelembaban tanah adalah faktor penting dalam mencegah serangan hama pada tanaman. Tanaman yang kekurangan air cenderung lebih rentan diserang oleh hama dan penyakit termasuk walang sangit. Kelembaban yang cukup pada tanah akan memperkuat sistem pertahanan tanaman sehingga terhindar dari serangan hama satu ini.

Cara menjaga kelembaban tanah pada tanaman adalah dengan cara menyiram tanaman secara teratur. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua tanaman membutuhkan banyak air. Beberapa tanaman lebih cocok ditanam pada tanah yang agak kering dan tidak memerlukan penyiraman yang terlalu sering. Oleh karena itu, perlu menyesuaikan kebutuhan penyiraman sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam.

Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah adalah dengan melakukan penambahan bahan organik seperti pupuk kompos dan pupuk hijau. Pupuk kompos dapat membantu meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah sehingga mampu menahan air dengan lebih baik. Sedangkan pupuk hijau dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam tanah dan meningkatkan sirkulasi udara dalam tanah.

Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak penyiraman juga dapat menyebabkan akar tanaman membusuk dan merusak pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, perlu diperhatikan frekuensi dan jumlah air yang diberikan kepada tanaman. Menjaga kelembaban tanah dengan cara yang tepat dapat membantu mencegah serangan walang sangit dan meningkatkan kesehatan tanaman secara keseluruhan.

Namun, terlalu banyak air juga tidak baik untuk tanaman dan dapat memicu serangan jamur pada tanaman. Oleh karena itu, perlu diperhatikan juga jumlah air yang diberikan pada tanaman agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Kesimpulan

Gejala serangan walang sangit dapat mengakibatkan kerusakan pada daun dan buah tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil panen tanaman. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengenali gejala serangannya dan melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat.

Salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman dan menjaga kelembaban tanah. Selain itu, petani juga dapat menggunakan insektisida untuk membantu membasmi walang sangit yang terinfeksi.

Apabila terjadi serangan walang sangit, langkah yang harus dilakukan adalah memotong bagian tanaman yang terinfeksi dan memusnahkan serangga yang terlihat pada daun tanaman. Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat, tanaman yang diserang masih dapat disembuhkan dan pertumbuhannya dapat kembali normal.

Dalam penanganan serangan walang sangit, penting untuk memastikan kebersihan dan keamanan lingkungan serta menjaga kesehatan tanaman agar dapat tumbuh optimal dan memberikan hasil panen yang maksimal.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Apakah hama ini hanya menyerang jenis tanaman tertentu saja?

Tidak, walang sangit dapat menyerang berbagai jenis tanaman seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias.

Apakah penggunaan insektisida aman bagi tanaman dan manusia?

Penggunaan insektisida yang berlebihan dapat merusak tanaman dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penggunaan insektisida harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk penggunaan.

Apakah tanaman yang diserang bisa disembuhkan?

Ya, tanaman yang diserang masih dapat disembuhkan dengan cara memotong bagian tanaman yang terinfeksi dan menghilangkan serangga walang sangit yang terlihat pada daun tanaman. Penggunaan insektisida juga dapat membantu membasminya pada tanaman.

Apakah memotong daun yang terinfeksi dapat membantu mencegah penyebaran serangan walang sangit?

Ya, memotong daun yang terinfeksi dapat membantu mencegah penyebaran hama ini pada tanaman. Namun, perlu diingat untuk menggunakan alat yang steril agar tidak menularkan penyakit pada tanaman lain.

Posting Komentar

Posting Komentar