Budidaya Tanaman Kakao Agar Cepat Berbuah Dengan Baik

Daftar Isi

Budidaya Tanaman Kakao Agar Cepat Berbuah Dengan Baik

Budidaya Tanaman Kakao Agar Cepat Berbuah - Siapa yang bisa menolak aroma harum dan cita rasa menggoda dari cokelat yang lezat? Di balik pesona itu, ada sebuah kisah yang menarik tentang budidaya kakao, tanaman ajaib yang menjadi sumber kelezatan tersebut. 

Tanaman kakao dengan nama latin Theobroma cacao, menghadirkan harapan bagi petani dan kenikmatan bagi pecinta cokelat di seluruh dunia. Mari kita telusuri bersama cara budidaya tanaman kakao yang menarik dicoba bahkan oleh petani pemula sekalipun, berikut ulasannya

Apa itu kakao?

Kakao adalah tanaman yang menyediakan biji yang digunakan untuk membuat berbagai produk cokelat yang kita nikmati. Dikenal dengan rasa yang khas dan aroma yang menggugah selera, kakao tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis, termasuk di negara-negara seperti Brasil, Pantai Gading, Ghana, dan Indonesia. Biji kakao tidak hanya menjadi bahan dasar utama dalam industri makanan dan minuman, tetapi juga menjadi komoditas perdagangan internasional yang sangat bernilai.

Jenis-jenis Kakao

Sebagai salah satu penghasil kakao terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan varietas tanaman kakao yang beragam. Dari yang langka hingga yang umum, setiap jenis kakao memiliki karakteristiknya sendiri dalam menciptakan cita rasa cokelat yang berbeda. Adapun jenis-jenis kakao yang banyak dibudidayakan di indonesia adalah sebagai berikut:

Criollo

Criollo dianggap sebagai varietas kakao berkualitas tertinggi namun jarang ditemui, hanya menyumbang kurang dari 1% dari total produksi perkebunan kakao dunia. Criollo memiliki rasa halus dan aroma kaya, namun produksinya rendah dan rentan terhadap penyakit jamur dan hama. 

Meskipun asal-usulnya diyakini berasal dari Venezuela atau Amerika Tengah, kemungkinan Criollo memiliki asal-usulnya di cekungan Amazon seperti varietas kakao lainnya. Criollo masih tumbuh di Amerika Tengah dan Selatan, Karibia, Indonesia, Sri Lanka, dan Filipina.

Forastero

Forastero adalah varietas perkebunan kakao yang paling umum ditanam di dunia, menyumbang sekitar 80% dari total produksi kakao. Asal-usul nama "Forastero" berasal dari bahasa Spanyol yang berarti 'orang asing', karena penjelajah Spanyol pertama kali menemukan varietas Criollo di Meksiko dan menyebutnya sebagai 'asli', sehingga menyebut kakao dari tempat lain sebagai 'asing'. 

Forastero tumbuh di Brasil, Afrika, dan Asia Tenggara, disukai karena kekokohannya dan hasil yang tinggi. Meskipun tidak sepopuler Criollo, Forastero masih dihargai dalam industri cokelat. Ada beberapa sub-varietas Forastero seperti Amelonado, Cundeamor, dan Calabacillo.

Trinitario

Trinitario adalah hibrida antara Criollo dan Forastero, menggabungkan aroma dan rasa halus dari Criollo dengan kekokohan dan hasil tinggi dari Forastero. Trinitario terbentuk secara tidak sengaja di Trinidad setelah badai menghancurkan tanaman Criollo pada tahun 1727. 

Meskipun hanya menyumbang sekitar 5% dari total produksi kakao dunia, Trinitario tumbuh di berbagai belahan dunia seperti Trinidad, Venezuela, Ekuador, Kolombia, Kamerun, Madagaskar, Sri Lanka, dan Asia Tenggara.

Morfologi Tanaman Kakao

Berikut adalah gambaran morfologi tanaman kakao, yang juga dikenal sebagai Theobroma cacao ini:

  1. Batang: Pertama-tama, mari kita lihat batangnya. Tanaman kakao memiliki batang yang kokoh, tegak, dan biasanya tidak terlalu tinggi. Kulit batangnya, ketika masih muda, terlihat halus dan berwarna abu-abu, tetapi seiring waktu, ia akan berubah menjadi lebih kasar dan gelap ketika tanaman kakao tumbuh dewasa.
  2. Daun: Daun tanaman kakao sederhana, tumbuh secara bergantian, dan berbentuk oblong-lanceolate. Ukurannya berkisar antara 10 hingga 40 cm panjangnya dan 5 hingga 20 cm lebarnya, dengan ujung yang tajam.
  3. Bunga: Bunga tanaman kakao kecil dan lembut, dengan warna mulai dari putih hingga merah muda, biasanya tumbuh langsung pada batang dan cabang yang lebih tua. Bunga ini memiliki lima kelopak, lima kelopak mahkota, dan banyak benang sari.
  4. Buah (Polong): Buahnya berbentuk oval atau elipsoid yang dikenal sebagai polong. Polong ini umumnya memiliki panjang antara 15 hingga 30 cm dan lebar 8 hingga 10 cm, dan akan berubah warna dari hijau menjadi kuning atau merah saat matang.
  5. Biji (Biji Kakao): Dalam setiap polong, terdapat sejumlah biji kakao yang dikelilingi oleh daging buah yang manis sekitar 20-50 biji. Biji inilah yang menjadi inti dari segalanya, yang kemudian akan diolah menjadi berbagai produk yang kita kenal setelahnya.

Syarat Tumbuh Tanaman Kakao

Pertumbuhan kakao memang membutuhkan perhatian khusus terhadap kondisi lingkungan tempatnya tumbuh. Berikut adalah beberapa syarat tumbuh kakao yang perlu diketahui:

  1. Lokasi Tumbuh: Pohon kakao paling berkembang baik di wilayah hutan tropis, terutama di daerah dengan iklim tropis yang hangat. Garis lintang yang ideal adalah antara 10° lintang selatan sampai 10° lintang utara. Di sinilah pohon kakao merasa 'seperti di rumah', dengan kondisi lingkungan yang menyediakan kelembaban dan cahaya matahari yang cukup.
  2. Ketinggian: Meskipun kakao dapat tumbuh di berbagai ketinggian, kondisi terbaiknya adalah pada ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di ketinggian ini, pohon kakao dapat menemukan keseimbangan yang sempurna antara suhu dan kelembaban udara.
  3. Curah Hujan: Air merupakan kunci keberhasilan pertumbuhan kakao. Curah hujan yang ideal untuk tanaman kakao berkisar antara 1500-2500 mm/tahun. Penting juga untuk memperhatikan durasi musim kering yang tidak terlalu panjang, agar tanaman tetap mendapatkan pasokan air yang cukup sepanjang tahun.
  4. Suhu: Tanaman kakao menyukai suhu yang hangat namun tidak terlalu ekstrem. Suhu minimum yang baik untuk pertumbuhan kakao adalah 18-21°C, sementara suhu maksimum yang optimal adalah 30-32°C. Dalam kisaran suhu ini, tanaman dapat tumbuh dengan baik tanpa mengalami stres panas yang berlebihan.
  5. Kondisi Tanah: Tanah yang subur dan berstruktur baik sangat penting untuk pertumbuhan kakao. Tanah dengan kemiringan kurang dari 45% dan kedalaman olah kurang dari 150 cm menjadi pilihan ideal. Tekstur tanah yang terdiri dari campuran pasir, debu, dan lempung memberikan nutrisi yang cukup serta memfasilitasi drainase yang baik.

Pembibitan Kakao

Ada dua cara umum untuk memperbanyak tanaman kakao yaitu melalui biji dan stek.

Jika memilih untuk menggunakan biji, pertama-tama tanamlah 3 biji dalam satu lubang. Setelah beberapa waktu, pilihlah satu biji yang tumbuh paling baik untuk dipertahankan, sementara yang lainnya dibuang. Biasanya, proses perkecambahan biji kakao akan selesai dalam waktu sekitar 15 hari setelah penanaman.

Alternatifnya, Kamu juga dapat menggunakan stek. Untuk mengambil stek, carilah pohon kakao yang masih muda, kuat, dan sehat di kebun utama. Potonglah bagian atas batang pohon dengan sudut yang tepat, biasanya sekitar 5-12 inci dari nodus. Pastikan stek tersebut memiliki 3-9 daun yang sehat. Setelah itu, hilangkan daun bagian bawah stek dan rendam pangkalnya dalam hormon perakaran untuk membantu proses perakaran.

Baca Juga: Langkah-langkah Menyemai Benih Kakao yang Baik

persiapan lahan tanaman kakao

Dalam rangka persiapan lahan tanaman kakao, Kamu bisa mengikuti langkah-langkahnya berikut ini:

  1. Tanah harus dipersiapkan dengan memberikan 3–4 kali pengolahan tanah hingga mencapai tahap tanah gembur yang baik. Pada tahap ini, dahan kayu, gulma, maupun batu yang berpotensi mengganggu harus disingkirkan agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman.
  2. Karena tanaman perkebunan kakao membutuhkan tanah yang dapat mengalir air dengan baik, maka perlu memastikan bahwa tanah telah dipersiapkan sedemikian rupa sehingga air dapat mengalir dengan cepat. Ini penting untuk mencegah tergenangnya air yang dapat menyebabkan pembusukan akar tanaman.
  3. Sebelum penanaman bibit, tanah juga perlu diberi pupuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Kamu bisa menambahkan pupuk kompos atau pupuk organik lainnya. Selain itu, larutan pupuk cair seperti EM4 juga dapat digunakan dengan cara disemprotkan pada tanah yang telah gembur beberapa hari sebelum penanaman bibit. Hal ini akan membantu meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan awal tanaman kakao.

Proses Menanam Kakao

Proses penanaman kakao dimulai dengan pemilihan lokasi yang cocok. Tanaman perkebunan kakao umumnya tumbuh subur di lahan yang mendapat naungan, baik itu dari pepohonan alami di sekitarnya atau dari naungan buatan. Selanjutnya, pilih bibit yang berkualitas untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang kuat dan produktif.

Setelah bibit dipilih, langkah berikutnya adalah menyiapkan lubang tanam dengan ukuran yang sesuai. Lubang tanam sebaiknya memiliki diameter sekitar 60 cm. 1 minggu sebelum menanam, tambahkan pupuk NPK secukupnya ke dalam lubang tanam untuk memberikan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan awal tanaman.

Tak kalah pentingnya adalah menjaga jarak antar tanaman kakao. Idealnya, jarak tanam sekitar 4-5 meter. Dengan jarak yang cukup, setiap tanaman dapat tumbuh secara optimal tanpa terlalu bersaing dengan tanaman lainnya. Penting kamu ingat bahwa tingkat kepadatan tanaman kakao per hektar adalah sekitar 500 batang.  

Pemeliharaan Tanaman Kakao

Pemupukan Kakao

Pohon kakao merespons dengan sangat baik terhadap pemupukan organik dan pupuk tambahan. Setiap kekurangan nutrisi atau mikronutrien sebaiknya diatasi saat persiapan lahan atau tanah. Secara umum, setiap pohon kakao membutuhkan:

  • Pupuk Kandang: 10 hingga 50 kg per tahun.
  • Nitrogen (N): 140 gram hingga 1,1 kg per tahun.
  • Fosfor (P2O5): 230 gram hingga 1,1 kg per tahun.
  • Kalium (K2O): 90-460 gram per tahun.

Pupuk-pupuk ini disarankan untuk diberikan dalam dua dosis yang sama, satu pada rentang bulan April sampai dengan Mei dan yang lainnya pada bulan Agustus sampai dengan September. Pemupukan organik sebaiknya dilakukan pada tahun pertama. Sebanyak 1/3 dari dosis pupuk sebaiknya diberikan pada tahun pertama, 2/3 pada tahun kedua, dan dosis penuh diberikan pada tahun ketiga. Pemberian pupuk sesuai dengan takaran untuk lebih jelasnya bisa Kamu lihat di link artikel berikut ini.

Baca Juga: Jenis-jenis Pupuk untuk Tanaman Kakao

Penyiraman

Penyiraman yang tepat pada pohon kakao memastikan pertumbuhan dan hasil yang sehat. Mengingat kakao rentan terhadap kekeringan, penting untuk menjaga kelembaban yang konsisten. Pada musim panas, ketika cuaca panas dan kering, disarankan untuk menyirami pohon kakao muda setiap tiga hari.

Tidak diperlukan penyiraman selama musim hujan. Namun, jika terjadi banjir dan hujan lebat, pastikan untuk segera mengalirkan air dari lahan pertanian. Mengadopsi sistem irigasi tetes adalah metode terbaik untuk menggunakan air secara efisien. Bahkan, aplikasi pupuk melalui irigasi tetes juga dapat dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan pupuk dan mengendalikan pertumbuhan gulma.

Melakukan pemangkasan

Pemangkasan adalah proses mengurangi jumlah cabang dan menghilangkan batang atau cabang yang tua atau mati. Hal ini penting dalam sebagian besar praktik pengelolaan pertanian untuk memungkinkan tanaman tumbuh dengan baik dengan mendapatkan sinar matahari langsung. Pemangkasan dalam perkebunan kakao sebaiknya dilakukan dua kali setahun.

Pemangkasan dilakukan untuk mendorong struktur pohon atau mengendalikan tinggi agar mendapatkan sinar matahari yang cukup. Lakukan pemangkasan pertama setelah panen utama, sebelum musim hujan tiba. Pemangkasan kedua sebaiknya dilakukan enam bulan setelah yang pertama. 

Cabang-cabang rendah dan yang sudah mati harus segera disingkirkan. Batasi jumlah cabang menjadi 4 hingga 5 per batang agar sinar matahari dapat masuk dengan baik. Setelah dipangkas, bakar cabang yang terkena penyakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya kakao merupakan hal penting demi menjaga hasil panen yang optimal. Berbagai strategi dapat diterapkan untuk melindungi tanaman kakao dari serangan hama dan penyakit yang umumnya mengganggu pertumbuhannya.

Penanggulangan Penyakit Busuk Buah Phytophthora

  1. Membersihkan Kebun: Memungut semua buah yang sudah terinfeksi penyakit busuk dan menguburkannya dalam tanah pada kedalaman tertentu, kemudian menyiram area tersebut dengan larutan dekomposisi seperti: BioTRIBA BT1 dosis yang tepat.
  2. Penerapan Kultur Teknis: Mengatur tata letak tanaman dan melakukan pemangkasan yang tepat untuk mengatur kelembaban di kebun, meminimalkan risiko serangan penyakit.
  3. Penggunaan Pestisida Organik yang Berkelanjutan: Menggunakan pestisida organik dengan dosis yang sesuai, sebagai langkah pencegahan serta pengendalian penyakit yang ramah lingkungan.

Penanggulangan Hama Helopeltis (Hama Penghisap Buah)

  1. Penggunaan Insektisida Secara Tepat: Menyemprotkan insektisida dengan bijaksana jika serangan helopeltis berada di bawah ambang batas yang ditentukan, serta melakukannya secara menyeluruh jika serangan sudah melampaui ambang batas.
  2. Pendekatan Biologis: Memanfaatkan peran semut hitam dalam mengendalikan populasi helopeltis dengan cara memperbaiki habitat semut dan menggunakan pestisida organik.

Pengendalian Penggerek Buah Kakao (PBK)

  1. Mengisolasi Tanaman: Upaya untuk mencegah masuknya tanaman kakao dari daerah yang terinfeksi PBK.
  2. Pemangkasan Tepat: Melakukan pemotongan pada bagian atas tanaman agar tidak melebihi tinggi maksimum 4 meter, memudahkan proses pengelolaan tanaman dan panen.
  3. Pemanenan Berkala: Melakukan pemanenan secara rutin setiap 7 hari sekali, serta membersihkan area panen dengan memasukkan hasil panen ke dalam karung dan membuang sisa-sisa panen ke dalam tanah.
  4. Perlindungan Ekstra: Menggunakan kantong plastik untuk melindungi buah kakao dari serangan PBK, sambil juga mengurangi risiko serangan hama lain seperti helopeltis (serangga penghisap buah) dan tikus.
  5. Menggunakan Pestisida Organik: Penerapan rutin pestisida organik seperti: rebusan tembakau, minyak neem dengan dosis yang secukupnya untuk menjaga kesehatan tanaman secara alami.

Masa Panen Kakao

Budidaya Tanaman Kakao Agar Cepat Berbuah

Pohon kakao mulai berbunga pada tahun ketiga atau keempat setelah penanaman. Hasil ekonomi sebenarnya baru dimulai pada tahun kelima. Polong kakao biasanya matang dalam waktu sekitar 5 hingga 6 bulan. Biasanya, perkebunan kakao menghasilkan dua panen utama dalam setahun.

Untuk mengetahui kematangan polong, Anda dapat melihat perubahan warnanya. Umumnya, polong yang masih hijau akan berubah menjadi kuning saat matang. Pastikan untuk melakukan panen secara teratur setiap 10–12 hari dan jangan biarkan polong terlalu matang. Lakukan pemanenan kakao dengan menggunakan gunting khusus dan potong pangkal buah dengan hati-hati.

Keuntungan dan Kendala Budidaya Kakao

Menanam kakao memiliki keuntungan dan kendala yang perlu dipikirkan para petani. Ini adalah beberapa hal yang perlu Kamu ketahui:

Keuntungan:

  1. Pasar Tetap: Cokelat dan produk perkebunan kakao selalu dibutuhkan di pasar global, jadi petani kakao biasanya memiliki pembeli yang stabil.
  2. Peluang Untung: Harga kakao di pasar dunia cenderung tinggi, jadi menanam kakao bisa jadi sumber penghasilan yang bagus.
  3. Industri Lokal Berkembang: Menanam kakao bisa membantu perkembangan industri lokal, seperti pengolahan cokelat, yang bisa memberikan banyak pekerjaan dan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Petani: Jika dikelola dengan baik, menanam kakao bisa memberikan pendapatan yang konsisten bagi petani, yang bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.

Tantangan:

  1. Penyakit dan Hama: Tanaman kakao rentan terhadap penyakit dan hama yang bisa mengganggu pertumbuhannya dan merusak hasil panen.
  2. Perubahan Cuaca: Cuaca yang berubah-ubah bisa mempengaruhi produksi dan kualitas hasil kakao, menambah risiko bagi petani.
  3. Harga Pasar yang Tidak Stabil: Harga kakao di pasar global seringkali naik turun, yang bisa membuat pendapatan petani menjadi tidak pasti.

Kesimpulan

Budidaya tanaman kakao merupakan tantangan yang menarik namun memuaskan bagi para petani. Dengan pemahaman yang baik tentang syarat tumbuh tanaman kakao, teknik pemeliharaan yang efektif, dan penanganan pasca panen yang tepat, petani dapat memastikan bahwa mereka memperoleh hasil panen yang optimal. 

Dengan perkembangan teknologi dan penelitian yang terus berlanjut dalam industri pertanian, prospek budidaya kakao di masa depan terlihat cerah, dan tanaman ajaib ini akan terus memberikan kenikmatan bagi pecinta cokelat di seluruh dunia. Demikianlah artikel tentang Budidaya Tanaman Kakao Agar Cepat Berbuah ini, semoga bermanfaat dan selamat berkebun.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1 pohon kakao menghasilkan berapa kg?

Secara umum, satu pohon kakao dapat menghasilkan sekitar 20-30 kilogram biji kakao setiap tahunnya.

Apakah kakao berbuah sepanjang tahun?

Tidak, kakao biasanya berbuah sepanjang tahun, tetapi biasanya memiliki dua musim panen utama dalam satu tahun.

Mengapa petani kakao perlu menanam tanaman pelindung?

Petani kakao perlu menanam tanaman pelindung untuk memberikan naungan yang diperlukan kepada tanaman kakao, yang membantu mengatur suhu dan kelembaban lingkungan pertumbuhan.

Bagaimana ciri ciri buah kakao yang sudah matang?

Ciri-ciri buah kakao yang sudah matang adalah perubahan warna kulit buah menjadi kuning atau merah, serta sedikit penurunan di bagian pangkal buah.

Berapa lama masa panen optimal tanaman kakao?

Masa panen optimal tanaman kakao biasanya berlangsung antara 5 hingga 6 bulan setelah buah mulai berkembang, tergantung pada varietas tanaman dan kondisi lingkungan tempat tanaman tumbuh.

Nabil Zaydan
Nabil Zaydan Assalamu 'Alaikum. Halo, saya Nabil Zaydan, seorang petani dan peternak dengan lebih dari 10 tahun pengalaman. Saya tertarik dengan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha saya dan membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca setia blog ini.

Posting Komentar