Panduan Lengkap Budidaya Buncis untuk Pemula yang Ingin Cepat Panen

Table of Contents

Gambar tanaman buncis hijau segar di lahan dengan bedengan rapi, lanjaran bambu, dan polong muda siap panen

Budidaya buncis menjadi pilihan menarik bagi banyak pemula karena tanaman Phaseolus vulgaris ini terkenal cepat tumbuh, mudah dirawat, dan mampu menghasilkan panen berulang dalam waktu singkat. 

Dengan memahami cara budidaya buncis yang tepat sejak awal, produktivitas tanaman bisa meningkat signifikan tanpa modal besar.

Untuk pemula, kunci utama keberhasilan terletak pada penguasaan dasar-dasar penting seperti pemilihan lahan, perawatan harian, hingga teknik panen yang benar. 

Artikel ini menyajikan panduan terlengkap dan paling terfokus agar kamu bisa menanam buncis dari nol hingga siap panen secara efektif.

Mengenal Karakter Tanaman Buncis

Sebelum mulai menanam, penting memahami karakter biologis tanaman buncis. Tanaman ini berasal dari keluarga Fabaceae dan memiliki dua tipe pertumbuhan:

  1. Tipe tegak (bush beans): Tumbuh pendek, tidak memerlukan lanjaran.
  2. Tipe merambat (pole beans): Butuh rambatan seperti bambu atau tali karena pertumbuhannya bisa mencapai 2 meter.

Tanaman buncis sangat adaptif dan cocok tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Suhu ideal pertumbuhan berada di kisaran 18–30°C. Namun, suhu di atas 30°C dapat mengganggu pembentukan bunga dan menyebabkan gugur buah. 

Pengetahuan dasar tentang karakter ini membantu petani pemula memilih varietas yang sesuai dengan kondisi lahan.

Syarat Tumbuh Tanaman Buncis

1. Lokasi dengan Cahaya Penuh

Buncis termasuk tanaman yang membutuhkan paparan sinar matahari langsung minimal 6–8 jam per hari. Tanpa cahaya yang cukup, proses fotosintesis terganggu dan tanaman akan tumbuh kerdil.

2. Tanah Gembur dan Tidak Tergenang

Drainase sangat penting untuk mencegah akar membusuk. Tanah yang paling ideal adalah lempung berpasir dengan kandungan bahan organik tinggi.

pH tanah yang direkomendasikan adalah 6,0–7,0, atau sedikit asam hingga netral.

3. Kondisi yang Harus Dihindari

  • Genangan air berhari-hari
  • Tanah liat berat yang sulit menyerap air
  • Area dengan tiupan angin kencang
  • Naungan pepohonan besar

Dengan menghindari faktor-faktor tersebut, peluang gagal tanam bisa ditekan sejak awal.

Proses Pengolahan Lahan yang Benar

1. Gemburkan Tanah

Pengolahan tanah wajib dilakukan agar akar buncis dapat menembus tanah dengan mudah. Gemburkan tanah hingga kedalaman 25–30 cm menggunakan cangkul atau traktor mini.

2. Pemberian Kompos atau Pupuk Kandang

Bahan organik seperti kompos atau kotoran hewan yang sudah matang berfungsi:

  • Memperbaiki struktur tanah,
  • Meningkatkan daya ikat air,
  • Menambah unsur hara alami.

Takaran aman untuk pemula: 10–15 ton per hektare atau 3–5 kg per meter persegi.

3. Pembentukan Bedengan

Buat bedengan setinggi 20–30 cm untuk mempercepat aliran air jika hujan lebat. Lebar bedengan ideal 1–1,2 meter agar mudah dirawat dari kedua sisi.

Pemilihan Benih Buncis yang Baik

Kualitas benih menentukan kualitas tanaman. Ciri benih yang layak tanam:

  • Ukuran seragam
  • Tidak keriput
  • Warna cerah sesuai varietas
  • Bebas lubang bekas serangga
  • Daya kecambah minimal 85%

Pemula bisa memilih varietas unggul seperti Buncis Perkasa, Buncis Kenya, atau Buncis Merambat Super tergantung tipe pertumbuhan yang diinginkan.

Teknik Menanam Buncis yang Tepat

1. Langsung Tanam (Direct Seeding)

Metode ini paling cocok bagi pemula karena tidak membutuhkan persemaian khusus.

Cara menanam:

  • Buat lubang tanam sedalam 3–5 cm.
  • Masukkan 1–2 biji per lubang.
  • Tutup lubang dengan tanah gembur.
  • Siram ringan tanpa membuat tanah becek.

2. Jarak Tanam Ideal

Sesuai tipe tanaman:

  • Tipe tegak: 30 × 40 cm
  • Tipe merambat: 70 × 40 cm
  • Sistem lanjaran: gunakan bambu atau tali rafia setinggi 1,5–2 m

Jarak tanam menentukan sirkulasi udara dan mencegah penyakit seperti powdery mildew.

Kebutuhan Air dan Teknik Penyiraman

Ketersediaan air stabil adalah kunci, terutama pada waktu:

  1. 2 minggu pertama setelah tanam
  2. Fase berbunga
  3. Pembentukan polong

Namun, penyiraman berlebihan dapat memicu busuk akar.

Tips untuk pemula:

Gunakan penyiraman ringan di pagi hari, dan hindari penyiraman sore terlalu basah untuk mencegah pertumbuhan jamur yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman buncis nantinya.

Pemupukan Buncis

1. Pupuk Dasar

Pupuk dasar diberikan pada tahap pengolahan lahan sebelum tanam. Bahan organik tetap menjadi elemen utama karena berperan meningkatkan kesuburan tanah sekaligus memperbaiki struktur media tanam.

2. Pupuk Susulan

Pupuk susulan diberikan ketika tanaman memasuki umur 2–3 minggu setelah tanam. Gunakan pupuk NPK dengan komposisi seimbang, misalnya 15-15-15, dalam dosis ringan untuk mendukung pertumbuhan awal yang sehat. 

Hindari pemberian nitrogen berlebih karena dapat memicu pertumbuhan daun yang terlalu rimbun namun menghambat pembentukan bunga dan bakal polong.

3. Mikroelement

Unsur mikro seperti Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) berperan penting dalam pembentukan jaringan tanaman. 

Kalsium membantu memperkuat dinding sel sehingga polong lebih kokoh dan tidak mudah pecah, sementara Magnesium mendukung proses fotosintesis yang membuat pertumbuhan polong lebih optimal. 

Kekurangan salah satu unsur ini biasanya bikin polong rapuh, mudah patah, atau bentuknya tidak sempurna.

Proses Penyiangan, Penyulaman, dan Mulsa

1. Penyiangan

Pada fase awal pertumbuhan terutama selama satu bulan pertama, tanaman buncis sangat sensitif terhadap kompetisi nutrisi. Karena itu, penyiangan perlu dilakukan secara rutin. 

Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dapat merebut unsur hara, air, dan cahaya, sehingga pertumbuhan buncis tidak optimal. 

Membersihkan gulma sejak dini membantu menjaga kondisi lahan tetap bersih dan mendukung pertumbuhan vegetatif yang sehat.

2. Penyulaman

Bibit yang gagal tumbuh atau tampak tidak sehat sebaiknya segera diganti. Waktu ideal untuk penyulaman adalah ketika tanaman berumur 7–10 hari. 

Populasi yang seragam bukan hanya membuat pertumbuhan lebih merata, tetapi juga mempermudah pengelolaan nutrisi dan pengairan di fase berikutnya. 

Penyulaman yang terlambat dapat menyebabkan tanaman pengganti tertinggal jauh dari yang lain.

3. Pemasangan Mulsa

Penggunaan mulsa baik jerami maupun plastik hitam perak (mulsa perak) sangat dianjurkan dalam budidaya buncis, terutama di lahan terbuka. Mulsa berfungsi untuk:

  • Menjaga kelembapan tanah tetap stabil,
  • Menghambat pertumbuhan gulma secara alami,
  • Mempertahankan suhu tanah agar tetap ideal bagi pertumbuhan akar.

Selain itu, mulsa juga membantu mengurangi penguapan dan menjaga struktur tanah tetap gembur, sehingga sistem perakaran buncis bisa berkembang lebih optimal.

Hama Penyakit dan Cara Pengendaliannya

1. Hama Umum

  • Aphids (kutu daun) – menyerang pucuk daun
  • Kumbang buncis (bean beetle) – memakan daun dan polong
  • Trips – menyebabkan bercak keperakan di daun

Cara Pengendalian:

Gunakan pestisida nabati (misal ekstrak bawang putih, serai, atau mimba) dan lakukan monitoring 2 kali seminggu.

2. Penyakit Utama

  • Embun tepung (powdery mildew)
  • Busuk akar
  • Antraknosa

Sirkulasi udara yang baik dan penyiraman tepat adalah metode pencegahan terbaik.

Fase Berbunga hingga Pembentukan Polong

Tanaman buncis mulai berbunga sekitar usia 5–8 minggu tergantung varietas. Faktor terpenting agar bunga tidak rontok:

  1. Air cukup
  2. Suhu tidak di atas 30°C
  3. Cahaya penuh
  4. Tanah tidak kelebihan nitrogen

Jika bunga rontok, cek kelembapan tanah atau suhu sekitar.

Teknik Panen Buncis untuk Hasil Maksimal

1. Waktu Panen

Buncis tipe tegak umumnya siap panen pada umur 50–60 hari. Panen dilakukan ketika polong masih muda, hijau cerah, dan belum terlihat bijinya menonjol.

2. Cara Memetik

Gunakan dua jari untuk menjepit pangkal polong agar tidak merusak batang. Panen rutin setiap 2–3 hari justru merangsang keluarnya bunga baru.

3. Ciri Polong Siap Panen

  • Serat masih lembut
  • Warna hijau merata
  • Tekstur renyah

Hindari menunggu terlalu tua karena polong menjadi keras.

Penanganan Pasca Panen

Setelah proses pemanenan, penanganan pascapanen buncis memegang peranan penting untuk mempertahankan kesegaran polong dan mencegah penurunan mutu. 

Secara umum, polong buncis yang baru dipetik dapat bertahan 1–2 hari pada suhu ruang asalkan disimpan di tempat teduh dan tidak terkena paparan panas langsung. 

Namun, untuk mempertahankan kualitas yang lebih prima, penyimpanan di dalam lemari pendingin dapat memperpanjang kesegaran hingga 4–5 hari karena suhu rendah mampu memperlambat proses respirasi polong.

Jika tujuan budidaya adalah menghasilkan benih buncis, perlakuannya sedikit berbeda. Polong harus dibiarkan mengering langsung di tanaman hingga kulitnya berubah keras dan berwarna kecokelatan. 

Cara ini memastikan biji di dalamnya benar-benar matang fisiologis sehingga daya simpan dan daya tumbuhnya lebih optimal. 

Setelah benar-benar kering, biji dapat dikeluarkan, diangin-anginkan, lalu disimpan pada wadah kedap dengan kelembapan rendah untuk mencegah jamur.

Kesimpulan

Budidaya buncis untuk pemula sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Selama tahapan dasar mulai dari pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, teknik penyiraman, penyiangan, hingga pengendalian hama dilakukan secara konsisten, tanaman buncis mampu tumbuh stabil dan produktif.

Keunggulan buncis adalah sifatnya yang adaptif: bisa ditanam di pekarangan rumah skala kecil, di polybag, hingga di lahan pertanian luas, menjadikannya pilihan ideal bagi petani pemula. 

Dengan pemeliharaan yang tepat, tanaman ini mampu menghasilkan panen berkali-kali dalam satu musim, memberi nilai ekonomis sekaligus kepuasan bercocok tanam.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Berapa lama buncis dapat dipanen sejak tanam?

Biasanya buncis tipe tegak (bush bean) siap panen pada usia 50–60 hari setelah tanam, sedangkan jenis merambat (pole bean) memerlukan waktu sedikit lebih lama, yaitu 60–70 hari, tergantung varietas dan kondisi lingkungan.

2. Apakah buncis cocok ditanam di polybag?

Tentu saja. Buncis dapat tumbuh baik di polybag berukuran minimal 30×30 cm, menggunakan media tanam gembur yang kaya bahan organik. Pastikan polybag memiliki drainase baik agar akar tidak tergenang.

3. Seberapa sering buncis harus disiram?

Penyiraman ideal dilakukan sekali sehari pada pagi hari. Saat musim hujan atau kondisi tanah sudah cukup lembap, intensitas penyiraman bisa dikurangi untuk mencegah akar membusuk.

4. Pupuk apa yang paling cocok untuk buncis?

Dasarnya adalah pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang matang. Untuk menunjang pertumbuhan, terutama masa vegetatif dan generatif awal, pemupukan susulan bisa menggunakan NPK dengan dosis ringan atau pupuk hayati yang ramah lingkungan.

5. Bagaimana cara mencegah serangan embun tepung pada buncis?

Embun tepung dapat dicegah dengan menjaga sirkulasi udara antar tanaman, mengatur jarak tanam ideal, menghindari kelembapan berlebih, serta rutin memeriksa daun bawah. Jika mulai muncul gejala putih bertepung, dapat dilakukan penyemprotan fungisida sesuai dosis anjuran.

Nabil Zaydan
Nabil Zaydan Assalamu 'Alaikum. Halo, saya Nabil Zaydan, seorang petani dan peternak dengan lebih dari 10 tahun pengalaman. Saya tertarik dengan inovasi teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha saya dan membagikan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca setia blog ini.

Posting Komentar